Mohon tunggu...
Yuniarti
Yuniarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya sangat suka mendengarkan musik setiap saat. Musik membuat saya lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas keseharian saya. Kehadiran media sosial sangat membantu saya dalam mengakses berita terkini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Pendidikan Indonesia: Ki Hajar Dewantara

7 Maret 2024   08:41 Diperbarui: 7 Maret 2024   08:49 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ki Hajar Dewantara membawa pendidikan Indonesia menuju perubahan yang lebih menyetarakan hak peserta didik dan memberikan kebebasan kepada peserta didik bisa dibilang masih belum bisa diterapkan dengan baik untuk saat ini. Melihat ke belakang pada masa kolonial, perjalanan pendidikan Indonesia pada tahun 1854 dimana Bupati atau Gubernur mendirikan sekolah hanya untuk calon pegawai. Pendidikan tersebut bertujuan untuk mencipatakan pegawai yang berpendidikan untuk pemerintahan Belanda namun mendapatkan upah yang minim. Pendidikan yang didirikan untuk kalangan tertentu menjadi latar belakang lahirnya sekolah bumiputera pada tahun 1914. Sekolah tersebut ditujukan untuk penduduk pribumi dari kalangan bawah, namun pembelajaran hanya terfokus pada membaca, menulis, dan berhitung. Bahasa pengantar yang digunakan yakni Bahasa Jawa. Politik etis yang diterapkan Pemerintah Belanda memberikan dampak positif terhadap pergerakan penduduk pribumi dalam memberikan dampak perubahan dalam dunia pendidikan, salah satunya yakni Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922 dengan tujuan menyetarakan pendidikan untuk semua penduduk pribumi dan memberikan pembelajaran yang mengedepankan nilai karakter dan kebudayaan.

Kehadiran Militarisme Jepang juga memberikan pengaruh pada pendidikan di Indonesia. Pendidikan Jepang bertujuan untuk mengambil hati rakyat Indonesia atau penyebaran propaganda sehingga Jepang berhasil dalam mencapai tujuan "Kemakmuran bersama Asia Raya", dari pendidikan tersebut karakter yang dapat diambil oleh pelajar adalah tumbuhnya sikap kerjasama. Pada tahun 1945-1969 Pendidikan Inonesia mulai mengalami perubahan dengan mengedepankan nilai-nilai nasionalisme dan toleransi.  

Perjalanan pendidik Indonesia melewati berbegai perubahan, bai itu dari tujuan pendidikan dan metode pembelajaran. Pendidikan yang diawali karena kebutuhan kerja saat ini masih diterapkan dalam budaya masyarakat, padahal jauh dari itu tujuan kita menimba ilmu adalah membekali diri kita dalam menempuh kehidupan baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga prinsip itulah yang menjadi prinsip pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun