Jiwa Pahlawan itu ada dalam Keteladanan  Berbudi Luhur
Oleh : A Fajar Yulianto
(Direktur YLBH Fajar Trilaksana)
Tanggal 10 November momen hari Pahlawan, penting bagi bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Bukan  sekadar mengenang, Hari Pahlawan juga menjadi sebuah moment yang tepat  merefleksi diri, mengevaluasi dan bertanya pada diri sebagai warga negara,  bukan tanya apa yang telah kita dapatkan dari bangsa negara ini, tapi mari kita tanya diri kita apa yang telah kita perbuat untuk bangsa dan negara yang kita cintai.
Hari Pahlawan mengajak kita untuk merenungkan semangat perjuangan para pahlawan mempertaruhkan harta benda hingga jiwa raganya untuk menjaga kehormatan negara dimasa perjuangan memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan.
Saat ini siapa yang dapat dimaknai mempunyai jiwa kepahlawanan ?, apakah Jaksa Agung yang mampu menangkap 3 Hakim Pengadilan Negeri Surabaya karena diduga terlibat suap atas pesanan putusan bebas terdakwa Ronald Tannur kasus dugaan pembunuhan Dini Sera.
Apakah Polisi yang mampu membongkar sindikat judi internasional dengan transaksi ratusan milyart ?, apakah juga para TKI dan TKW lah yang sebenarnya sebagai Pahlawan devisa negara ? Apakah pahlawan itu KPK yang juga masif upaya pemberantasan Korupsi ?Â
Apakah pahlawan itu Para Pengacara / Advokat yang mampu membebaskan para Guru rendahan dari jeratan hukum karena hasil kriminalisasi orang tua muridnya ?.dan apakah pahlawan itu juga termasuk para Jurnalis / wartawan yang menulis dengan netral, idealis, aktual dan obyektif ?
Yang jelas untuk menjadi seorang pahlawan bangsa ini tidak harus menjadi Jaksa, Polisi dan  pengacara  serta TKW / TKI. hingga Jurnalis, akan tetapi cukup kiranya kita sebagai warga negara apapun profesinnya maka ketika Seorang Petani yang mampu hasil bercocoktanam dengan baik, panen bagus, seorang pedagang dengan jualan yang jujur, hingga pegawai bendaharawan pemerintah yang amanah serta seorang karyawan yang kerja dengan benar berdedikasi tinggi, hal demikian bukankah sebagai pahlawan modern.
Artinya yang jauh lebih penting nilai kepahlawanan ada dalam sifat keteladanan integritas dari para pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh politik serta orang tua dalam lingkup komunitas yang paling bawah.
Karena keteladanan yang berintegritas inilah sebenar benarnya  ada nilai jiwa kepahlawan pada saat ini. Dengan keteladanan berintergritas yang jujur, amanat  mampu bekerjasama yang baik serta berkarakter luhur dari  para pejabat, rekan sejawat hingga masyarakat inilah yang sebenarnya juga telah melekat jiwa kepahlawanan.