Film ini Diangkat dari kisah nyata, yang akan mengisahkan dimana pertempuran satu unit kecil tentara AS di salah satu lembah gunung Afghanistan sering disebut "lembah Kematian". Mereka berjuang dengan sepenuh darah untuk mempertahankan diri dari serangan besar yang dilakukan oleh pejuang Taliban.
Pada awal film kita melihat bagaimana seorang kapten pemeran utama Menyiasati pertumpahan darah yang akan terjadi lebih mengerikan,kapten prajurit yaitu Letnan Benjamin Keating melakukan pertemuan dengan tetua suku setempat dengan harapan mereka bisa memutus supply senjata dan amunisi ke Taliban.
Disaat inilah adegan negoisasi terjadi, upaya penyelesaian resolusi konflik yang diusung Letnan Benjamin Keating melalui tetua suku setempat sarat akan makna. Namun, sangat disayangkan, di beberapa pertemuan awal upaya tersebut memang membuahkan hasil manis. Namun, beberapa hari kemudian rombongan tetua hadir dengan membawa mayat anak perempuannya.Â
Mereka ingin memeras uang tentara AS dengan dalih penyebab kematian anak perempuannya yang disebabkan oleh tentara AS tersebut. Padahal anak perempuan itu sudah menjadi bangkai, yang mana tentara AS tak melakukan apa pun dalam beberapa hari terakhir, dengan kata lain, ada kemungkinan Taliban-lah yang membunuhnya karena pada awal negosiasi antara tentara AS dan tetua disana adalah terdapat pilihan yang diajukan kepada tetua disana untuk memilih antara menjadi lawan/kawan semisal mereka memilih kawan tetua disana akan diberikan uang yang cukup banyak untuk memperbaiki infrastruktur disana.
Salah satu hal yang menarik dalam beberapa adegan di dalam film adalah dimana close combat dalam film ini sangat mencekam, sehingga saat seorang karakter intinya yang dikorbankan, hal itu akan menambah kedalaman cerita ini. Tak elak para prajurit pun terlihat sangat stress dan emosional menghadapi segala sesuatu di Battle of Kamdesh. Namun, akhir mengejutkan diberikan oleh film ini. Menjelang peperangan itu selesai, Staf Sersan Ty Carter (Caleb Landry Jones) memberikan empati kepada rekannya yang ia tolong dengan susah payah karena tak bisa berjalan.
Dan ada yang lebih menarik didalam film ini Salah satunya adalah upaya resolusi konflik yang dilakukan Tentara Amerika melalui metode negoisasi.
negoisasi menjadi hal yang penting dan seyogyanya dapat diaplikasikan oleh setiap orang, sebab itu adalah salah satu upaya resolusi konflik yang paling mendasar dan kerap digunakan di berbagai problematika, termasuk dalam menghadapi peperangan.Â
Sebelum menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, alangkah lebih baik jika menggunakan kepala dingin terlebih dahulu, sehingga solusi yang didapat bisa menjadi implikasi yang baik untuk kedua belah pihak,namun di dalam film ini kebanyakan upaya negoisasi nya beberapa banyak yang mengalami kegagalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H