MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA DI DALAM MENUNTUT ILMU
Pada dasarnya pandangan masyarakat terhadap anak kuliah hanya mengambil satu sampel saja yaitu hanya menuntut ilmu di kampus dan fokus dengan jurusan yang di ambil. Selain itu ada juga yang berpendapat hanya sekedar mengejar ijazah saja untuk masa depannya supaya ada yang digunakan melamar pekerjaan.
Tapi faktanya, berdasarkan penelitian ada 40% saja yang tahu tentang perkuliahan dan pelajaran-pelajaran yang diajarkan. Mereka menganngap jurusan yang diambil itu hanya sekedar mempelajari pelajaran yang sesuai dengan jurusnnya saja. Akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu misalnya, prodi Bhs.inggris di dalam jurusan bhs.inggris kita tidak hanya mempelajari bahasa inggris saja tetapi banyak pelajaran-pelajaran yang tidak termasuk bhs.inggris yang dapat kita pelajari. Pelajaran yang di maksud itu antara lain belajar tentang keagamaan atau aik,komputer,penjas,dll. Selain mengikuti proses belajr mengajar di kampus, mahasiswa juga diperbolehkan mengikuti organisasi yang mereka inginkan dan bekerja sambil kuliah. Dan ada 60% juga diantar mereka tidak sekedar mengandalkan ijazah saja tetapi mereka menggunakan kemampuan dan bakat yang mereka tekuni. Dengan adanya organisasi mahasiswa juga akan lebih percaya diri dan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Karena mereka sudah mempunyai wawasan yang luas. Organisasi juga mendorong individu-individu untuk berkreasi. Jika tidak, individu yang kreatif akan menjadi frustasi dan selanjutnya terjebak dengan rutinitas yang ada.
·Rumusan Masalah
-Apa faktor yang menyebabkan mahasiswa banyak yang putus kuliah?
·Kesimpulan
Pada dasarnya mahasiswa wajib menuntut ilmu, akan tetapi untuk mengisi waktu yang kosong sebaiknya di pergunakan dengan hal-hal yang bermanfaat seperti bkerja, berorganisasi,dll. Agar kita dapat menambah ilmu sebanyak-banyaknya walaupun bukan sekedar di kampus saja. Semua orang sangat memerlukan yang namanya Pendidikan atau ilmu karena itu sangat penting untuk masa depanya kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H