Mohon tunggu...
5tandup4her Champaign
5tandup4her Champaign Mohon Tunggu... Freelancer - Bloggers

Dedicated to my best friend who looking for justice from Human Rights Violation During Covid19 Global Pandemic. Support us by sign and share our petition on change.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kembalikan Hak Hani, Dikeluarkan karena PATUHI Protokol Kesehatan Covid19

19 Agustus 2020   15:26 Diperbarui: 20 Agustus 2020   09:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koral restaurant yang menyajikan pemandangan "miniature" keragaman dunia laut Indonesia berserta biotanya, buah karya dari Hani dan tim

Sahabatku Hani, Kurator Aquarium Wanita pertama dari Indonesia Dikeluarkan dari pekerjaannya karena PATUHI protokol kesehatan Covid19 di salah satu hotel bintang 5 kawasan Nusa Dua-Bali (sebut saja Hotel APV Bali).

Jadi April lalu, K, assistant Hani yang baru pulang dari Jakarta. Kalian masih ingat kan April lalu Jakarta adalah episentrum Covid19. Baru seminggu K pulang, pihak hotel minta ia bekerja, Hani hanya minta pihak hotel mengkarantina K dulu selama 14 hari sebelum mulai kerja, tapi Hani malah dipecat, katanya harus mengikuti kebijakan Manajer Umum.

Kok bisa ya?? sesuai arahan dari WHO dan Pemerintah Indonesia bahwa karantina mandiri untuk mencegah penyebaran Covid19 minimal adalah 14 hari.

Imbasnya, saat K di tes Covid19 pada Juni lalu, hasilnya reaktif. Beberapa karyawan lain juga hasilnya reaktif. Bagaimana jika ada satu yang positif covid19?? Ini membuktikan ketidakseriusan pihak hotel dalam protokol kesehatan Covid19.

Tidak berhenti sampai di situ, pegawai hotel yang juga satu team dengan K kerap mendapat intimidasi dari manajemen hotel dan dipaksa masuk kerja oleh si K saat masa karantina, namun yang bersangkutan berani menolaknya. Tapi, dikhawatirkan penolakan tersebut akan berakibat pada kelanjutan kontrak kerjanya.

Ini udah bulan ke 5 Hani kehilangan pekerjaan. Selama itu pula ia terpaksa berhenti membiayai kemoterapi ibunya yang menderita kanker paru-paru karena tidak ada biaya.

Kami sudah coba diskusi dengan pihak Hotel, mencoba ke Komnas HAM, tapi belum ada hasil. Kami malah dapat ancaman dari manajemen Hotel.

Karena itulah kami buat petisi ini, meminta Manajemen Hotel APV Bali untuk meminta maaf secara terbuka kepada Hani dan timnya, serta menerima mereka kembali bekerja dengan perjanjian kerja yang sama seperti sebelumnya untuk memperbaiki reputasi yang sudah ia bangun 16 tahun.

https://www.change.org/5tandup4Hani
https://www.change.org/savehumanity-againtshumanrightviolations-duringcovid19globalpandemic

Ramaikan #5tandup4hani untuk memberikan dukungan kepada dia dan rekan kerjanya yang juga sudah mengundurkan diri sebagai wujud solidaritasnya terhadap Hani.

Kami butuh dukungan dan bantuan warganet di seluruh penjuru negeri ini untuk sebarkan dan tandatangani petisi ini, bukan hanya untuk Hani tapi untuk ibunya yang sakit kanker dan rekan-rekan kerjanya yang masih bekerja di Hotel tersebut. Jangan sampai hotel ini berubah menjadi cluster baru Covid-19 di Bali dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun