Pembangunan infrastruktur yang memadai dalam sebuah kota tentu saja dapat menjadi tolak ukur kemajuan kota tersebut. Jalan bebas hambatan atau jalan tol merupakan salah satu indikasi infrastruktur yang menunjukan kemajuan tersebut. Beberapa manfaat dengan dibangunnya tol ini yaitu untuk mempercepat mobilitas masyarakat dan juga memperlancar kegiatan ekonomi antar daerah yang terhubung.
Begitu juga dengan dibangunnya tol Paspro, jalan tol yang menghubungkan antara Pasuruan dengan Probolinggo diharapkan bermanfaat bagi masyarakat di daerah tersebut, salah satunya yaitu dalam distribusi barang akan semakin efisien dengan waktu tempuh antar daerah yang lebih singkat. Jalan tol ini memiliki panjang sekitar 45 km dengan panjang 31,3 km yang menghubungkan daerah Grati dengan Probolinggo Timur dan juga 13,7 km yang menghubungkan natara Probolinggo Timur dengan Gending.
Pembangunan tol ini tentu saja dibangun untuk memudahkan masyarakat, namun tentu saja hal ini juga berdampak atau menimbulkan efek bagi masyarakat sekitar. Dampak bagi masyarakat sekitar yaitu dalam hal sosial dan ekonomi. Dengan adanya konversi lahan atau alih fungsi lahan dari sawah menjadi lahan yang dimafaatkan untuk pembangunan tol ini tentu saja akan mengurangi lahan pertanian yang ada.
Secara tidak langsung lahan yang menjadi wadah mata pencaharian masyarakat yang bekerja sebagai petani di sekitar tol Paspro ini menjadi berkurang, hal ini dapat menyebabkan mata pencaharian masyarakat yang berubah dan tentu saja akan berdampak pada pendapatan mereka. Dengan beralihnya pekerjaan beberapa petani yang ada otomatis akan merubah kehidupan sosial dalam hal kebiasaan kehidupan mereka sehari-hari.
