Mohon tunggu...
Aditya Salim
Aditya Salim Mohon Tunggu... Konsultan - Law enthusiast

Write to educate

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaduh "Assessment Online" Seleksi BPI LPDP 2017

1 Januari 2018   13:45 Diperbarui: 1 Januari 2018   13:52 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, demi niat luhur penggunaan dana publik yang tepat guna, bukankah baik jika LPDP memilih sebuah mekanisme seleksi yang memiliki tingkat certainty yang tinggi?

PENUTUP

Akhir kata, kami ingin menyampaikan bahwa tulisan ini dibuat tidak untuk menjatuhkan kredibilitas LPDP. Kami juga tidak membahas sama sekali kualitas awardeeLPDP dari sejak kami memulai gerakan ini.

Kamipun yakin selama ini LPDP telah berusaha keras untuk membangun sebuah sistem seleksi yang baik untuk melahirkan calon pemimpin bangsa di masa depan dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut.

Apa yang kami lakukan dilandaskan harapan untuk memberikan kebaikan bagi banyak pihak. Ini hanya sebagian kecil tindakan nyata untuk memberi masukan terhadap proses seleksi beasiswa yang lebih baik lagi di kemudian hari. Kami merasa ini bukanlah saatnya untuk menaruh curiga kepada sesama, karena kami yakin seluruh awardee LPDP, direksi LPDP dan jajarannya, dan seluruh rakyat Indonesia pasti memiliki mimpi yang sama dengan kami untuk terus membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

Terlepas dari "titel" uang yang dibelanjakan LPDP, yang secara definitif memang bukan penerimaan negara dari pajak, namun tetap uang tersebut muncul dari pengelolaan dana abadi yang bersumber dari pajak. Hal tersebut bukanlah bahasan utama dari isu yang sedang mengemuka, melainkan akuntabilitas penggunaan dana bernilai triliunan.

Menyampaikan ide dan masukan terhadap sebuah hal untuk perbaikan adalah tanggungjawab kita bersama terlepas dari status kita masing-masing. Masukan dan komentar objektif berdasarkan keilmuan psikologi sangat diharapkan dari seluruh pihak terhadap tulisan ini, agar perihal ini dapat dianalisa dengan tepat. Kami percaya bahwa tidak ada salah dan benar dalam memberikan pendapat selama dilandaskan pada dasar keilmuan dan disampaikan dengan cara dan tujuan yang baik.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun