Ratapan kosong mengikhlaskan takdir
Penuh harap yang tak akan pernah berujung
Diam dalam hati pasrah dan tabah
Menanti mukjizat dari yang Maha Berkuasa atas segalanya
...
Air mata tak kunjung reda setiap harinya
Jutaan manusia terkena imbasnya
Sampai kapan kah kita harus begini?
Hanya do'a-do'a yang terus terpanjat untuk menguatkan jiwa
...
Pikiran keruh berbalut pilu
Melihat mimpi tahun yang kian fana
Realita dunia dan ekspetasi angan tak lagi sama
Pandemi merenggut segalanya, tidak semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!