Mohon tunggu...
FAHRI RIZQI
FAHRI RIZQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dapat membuka jendela dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balutan Pilu

28 Oktober 2024   11:25 Diperbarui: 28 Oktober 2024   11:28 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ratapan kosong mengikhlaskan takdir

Penuh harap yang tak akan pernah berujung

Diam dalam hati pasrah dan tabah

Menanti mukjizat dari yang Maha Berkuasa atas segalanya

...

Air mata tak kunjung reda setiap harinya

Jutaan manusia terkena imbasnya

Sampai kapan kah kita harus begini?

Hanya do'a-do'a yang terus terpanjat untuk menguatkan jiwa

...

Pikiran keruh berbalut pilu

Melihat mimpi tahun yang kian fana

Realita dunia dan ekspetasi angan tak lagi sama

Pandemi merenggut segalanya, tidak semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun