Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang memiliki kegiatan pembinaan kemandirian berupa pelatihan handicraft. Yang kemudian hasil dari pelatihan tersebut dipasarkan melalui e-commerence dengan menggunakan website. Namun mereka masih terkendala dalam memasarkan produk dari hasil pelatihan mereka karena hasil foto yang masih kurang menarik perhatian dari pengunjung website.
      Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Karena penelitian kualitatif dapat menggunakan analisis semiotik, naratif, serta analisis isi dan wacana. Serta peneliti mengumpulkan data dengan teknik mempelajari literatur, melalui media cetak dan elektronika. Hal ini dilakukan oleh peneliti secara manual atau online serta dengan melakukan wawancara terhadap orang-orang yang sudah ditentukan untuk melengkapi data. Secara manual peneliti mengunjungi perpustakaan, dan tempat-tempat informasi, serta melakukan pencarian melalui media internet.
      Pelatihan kerajinan tangan yang diberikan kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Semarang memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterampilan mereka, yang diharapkan dapat menjadi peluang bisnis setelah mereka bebas. Meskipun produk yang dihasilkan memiliki nilai eksklusivitas dan kualitas yang tinggi, tantangan utama terletak pada pemasaran, terutama dalam hal menarik perhatian konsumen melalui foto produk yang kurang menarik. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk membuat katalog produk dan studio mini untuk meningkatkan kualitas gambar produk, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Analisis Kinerja Pemasaran Produk Hasil Program Pembinaan Kemandirian Pada Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung
Lauditta Indahdewi, Sri Sulitstijaningsih
Vol. 2 No. 2 (2019): Journal of Correctional Issues
      Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandung memiliki program kemandirian dalam mengembangkan potensi, bakat, dan minat dari para narapidana. Hasil dari pelaksanaan program kemandirian ini, dapat dipasarkan kepada masyarakat umum yang nantinya dapat menjadi penghasilan bagi para narapidana selama menjalani masa pidana. Guna mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana kinerja pemasaran dari produk yang dihasilkan pada program Pembinaan Kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandung, peneliti mencoba meneliti lebih dalam lagi dan menjadikan hal tersebut sebagai tujuan dari penelitian ini.
      Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan focus penelitian meliputi: pelaksanaan pembinaan keterampilan, faktor lingkungan, dan tempat kinerja pemasaran. Dan tahapan analisa terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
      Setelah peneliti melakukan penelitian, ditemukan ada beberapa kekurangan sarana baik fisik maupun non fisik yang perlu dipenuhi. Ada juga faktor penghambat dalam kegiatan pembinaan ini berupa faktor lingkungan terhadap inovasi produk, kreativitas strategi pemasaran dan kinerja pemasaran, sehingga peneliti membuat kesimpulan bahwa secara umum seluruh faktor dapat berpengaruh satu sama lain, tidak hanya faktor lingkungan yang buruk saja yang dapat menghasilkan ketidakoptimalan kinerja pemasaran yang dihasilkan. Padahal masih banyak kendala lain baik internal maupun eksternal lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H