Mohon tunggu...
Ayyadahu Nur Akila
Ayyadahu Nur Akila Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hola aku Ayya si tukang jajan dan juga suka masak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangisan anak kelas 1

22 September 2024   20:55 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pemikiran teman teman tentang dunia anak anak? , ya mungkin terkenal lucu, menggemaskan, aktif, mungkin saat usia toodler bisa dibilang menyebalkan ya hahahaha, atau bahkan berisik, tidak bisa diam. Itulah Anak anak yang masih mengeksplor dunianya dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi bahkan memiliki energi yang cukup banyak sampai kitapun terkadang menjaganya kewalahan. Aku terlahir dari anak terakhir ya tentu saja aku tidak memiliki adik lalu aku sebagai cucu terakhir mungkin dalam pikiranku awalnya anak anak bagiku tidak terlalu menarik bahkan bia dibilang dahulu aku tidak menyukainya, jika ditanya apakah ingin memiliki adik ya tentu dengan spontan ku jawab "Tidak" jadi sampai saat ini aku adalah si Adik hehehehe. Ngomongin Anak kecil mungkin sangat banyak sekali ya perbincangan yang terkait seputar anak anak, ya aku mulai mendekati anak anak kecil tentu saat aku usia 18 tahun yang saat itu aku kelas 12 ya baru 1 setengah tahun aku dekat dengan anak anak, aku saat itu menjadi tanggung jawab adik adik kelas 1 yang dimana mereka sekolah asrama atau podok yang tinggal jauh dari orang tua. Saat aku melihat satu persatu anak anak didiku memiliki sifat yang berbeda beda dan bahkan memiliki ciri khas setiap anak ada yang sangat manja, ada yang gampang dinasehati ada yang lumayan sulit bahkan berbeda jika anak kecil laki laki dan perempuan. dari situlah aku mulai belajar memhami anak kecil yang berawal tidak menyukainya namun aku berpikir mereka sudah mengajarkanku banyak hal belajar sabar belajar memahami belajar menjadi sosok pengganti ibu bagi mereka . Dan aku berpikir itulah ilmu yang sangat penting yang aku dapatkan karena dari situlah aku mulai membiasakan bersama anak anak dan bahkan ilmu itu terus selalu digunakan bahkan untuk masa depan tentunya, Ya disitulah ceritaku memasuki dunia anak anak aku yang masih belajar sampai saat ini masih hal baru ya bagiku anak usia dini.
oke ceritaku tentang anak anak cukup singkat ya , seperti kata kata "Jangan terlalu membenci nanti kamu menyukainya" . oke bye.............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun