Mohon tunggu...
Bread Beard
Bread Beard Mohon Tunggu... -

Person love to reading about news, psychology, history and philosophy. Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dari Mana Asalnya Kerusuhan?

29 Agustus 2014   15:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409282916245387172

DARI MANA ASALNYA KERUSUHAN?

[caption id="attachment_356008" align="alignnone" width="640" caption="Kerusuhan di LA 1992"][/caption]

Tulisan ini diadaptasi dari John MacArthur ketika kotanya berada dalam kerusuhan di bulan April 1992.Lebih dari 12.000 orang ditahan, 63 orang meninggal dan lebih dari 8000 tentara diturunkan untuk mengendalikan keamanan.

Masalah kerusuhan bukan karena kurang kesempatan atau cacat pendidikan, bukan pula karena kurang materi atau harta kepemilikan.Semua ini hanya tanda-tanda dari permasalahan sesungguhnya, yakni kerusakan hati manusia yang tanpa memandang suku, agama, rasa dan golongan.

Kebanyakan tempat ibadah, agama tidak memberi dampak pada masyarakat.Pemerintah dan wakil rakyat berusaha mencari solusi manusia lewat pendidikan atau ekonomi, tetapi sesungguhnya kerusakan hati manusia tidak dapat diselesaikan lewat hal-hal tersebut.Masalah utama bukan dari luar tetapi dari dalam muncul korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kekerasan, tidak menghormati otoritas, dan ego si aku yang jadi nafsu ganas.

Dari manakah datangnya pertengkaran dan konflik diantara Anda? Dari manakah kerusuhan, perbantahan, dan perang?Bukankah itu datangnya dari KEINGINAN? Materialisme, pornografi, musik bernuansa kekerasan seksual, percakapan kasar dan kotor adalah bukti akar imoralitas yang segera menjadi tindakan kekerasan.

Anak-anak manusia yang ngamuk dan pembalas dendam merasa menjadi pusat dunia dan mengabaikan maaf dan prasangka. Sikap memberontak dan rasa tidak takut berbuat salah di masyarakat membuat hukum perlu dievaluasi tingkat efektifitasnya. Kepemimpinan yang lemah, impoten, bodoh, egois telah memberi andil kerusuhan.Dari manakah datangnya pemimpin besar? Dari manakah datangnya pemimpin yang saleh? Di manakah pemimpin yang berpikir jauh ke depan tentang kebaikan? Anda dan saya dipanggil untuk perduli dengan masyarakat kita.Anda dan saya dipanggil untuk hidup saleh terbebas dari semua kerusakan yang disebutkan di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun