Di Indonesia beraneka ragam tanaman dapat tumbuh, sehingga sering disebut dengan "Tanah Surga". Tentu saja aneka ragam tanaman tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda. Tidak disangka satu tanaman saja bisa memiliki banyak manfaat. Salah satu tanaman yang tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat adalah "Gamal".Â
Gamal sering disebut juga daun kelor, yang merupakan tanaman pelindung yaitu berfungsi sebagai konservasi lahan. Biasanya daun dari tanaman gamal diolah menjadi sayur. Menurut Winata dkk (2012), gamal memiliki batang yang berukuran kecil hingga sedang, tingginya dapat mencapai 10-12 meter, kulit batang halus berwarna putih abu-abu hingga kemerahan tua cokelat. Tanaman gamal memiliki akar yang berfungsi sebagai pengikat nitrogen. Sangat disayangkan masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat dari tanaman gamal bagi lingkungan dan sektor pertanian.
Salah satu manfaat tanaman gamal yaitu sebagai konservasi lahan. Di Indonesia masih banyak lahan terbuka seperti untuk pertanian terjadi tanah longsor. Tanah longsor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti erosi dan gempa bumi. Biasanya bencana ini banyak terjadi pada daerah yang memiliki kemiringan 25%-45%, dengan area longsor seluas 7.8950 m2. Longsor yang terjadi pada kemiringan tersebut disebabkan oleh pengaruh dari penyusunan batuan tidak resisten sehingga mengakibatkan pelapukan dan erosi secara intensif (Hardiyatmoko, 2006).
Sangat disayangkan jika lahan pertanian yang berada pada kemiringan 25%-45% terjadi bencana tanah longsor, karena dapat mengakibatkan gagal panen. Hal ini harus diantisipasi oleh petani, salah satunya dengan menanam tanaman pelindung pada sekitar lahan pertanian yang rawan longsor.Â
Pada umumnya masyarakat menggunakan tanaman sengon untuk pencegahan longsor. Namun tanaman sengon biasanya sering ditanam pada suhu panas, sehingga kurang bisa beradaptasi jika berada di daerah yang dingin. Hal ini dapat memperluas pemikiran masyarakat untuk memanfaatkan tanaman selain sengon sebagai pencegahan tanah longsor, yaitu menggunakan gamal. Tanaman gamal memiliki kelebihan yaitu mudah beradaptasi pada suhu panas dan dingin. Pada suhu dingin tanaman gamal akan lebih tumbuh subur dan jika sudah berumur tua akarnya bisa semakin kuat. Maka tanaman gamal dapat menjadi solusi sebagai pencegahan tanah longsor.
Selain bermanfaat sebagai konservasi lahan, tanaman gamal dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati. Bagian tanaman gamal yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati yaitu daunnya. Jaringan daun gamal memiliki kandungan 3,15% N; 0,22% P; 2,65% K; 1,35% Ca; dan 0,14% Mg (Ibrahim 2002).Â
Hal ini dapat membuktikan bahwa unsur daun dari gamal dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan pencegahan hama. Permasalahan yang sering dialami oleh petani saat ini adalah serangan hama. Hal ini menyebabkan penggunaan pestisida sintetik semakin meningkat, dengan alih-alih agar hama yang menyerang bisa cepat musnah. Namun para petani kurang memikirkan efek dari penggunaan pestisida sintetik tersebut, karena zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya akan berpengaruh pada hasil pertanian. Diperlukannya pestisida nabati agar hasil pertanian dapat lebih sehat jika dimakan oleh masyarakat. Dapat diketahui kandungan dari daun gamal, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati.Â
Menurut Tariq dan Nazli (2019), hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak etanol daun gamal (Gliricidia sepium) terdapat kandungan yang bersifat repellent (penolak serangga) bagi tikus Padi (Bandicota bangalensis) dengan dosis 0,5% dan 1,0%. Selain diperlukan pestisida nabati, pembuatan pupuk organik cair juga penting dalam pertanian sehingga tanaman dapat tumbuh secara signifikan dan menghasilkan panen yang berkualitas. Hasil penelitian dari Wijaya (2015), bahwa perlakuan konsentrasi 20 ml/liter air pupuk organik cair dari daun gamal merupakan tindakan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Tanaman gamal memiliki manfaat lain pada sektor pertanian salah satunya yaitu di peternakan. Untuk menekan biaya dari ternak diperlukannya pengetahuan dan keahlian untuk mengolah pakan ternak. Biasanya para peternak memberikan pakan berupa konsentrat, yang pada faktanya memiliki harga cenderung mahal setiap tahunnya.Â
Pada faktanya konsentrat memang dapat membantu dalam mempercepat pertumbuhan dari ternak. Namun perlu dipikirkan alternatif lain sehingga tidak boros pada biaya pakan, yaitu pencampuran konsentrat dengan komponen pendukung. Tentu saja banyak komponen pendukung yang dapat menjadi campuran dan bisa langsung dibeli pada toko atau membuatnya sendiri.Â