Mohon tunggu...
Meillennia Caren
Meillennia Caren Mohon Tunggu... Model - mahasiswa

ig; carensmei

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SPPQT Organisasi Penunjang Kesejahteraan bagi Masyarakat Desa

11 September 2018   21:21 Diperbarui: 11 September 2018   21:36 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang berada di Benua Asia yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya pengetahuan, kemauan serta biaya. Negara Indonesia juga sering dijuluki sebagai negara Agraris karena hampir sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian.

Dengan kondisi alam yang sangat mendukung dan berada di daerah garis khatulistiwa, seharusnya pertanian Indonesia lebih maju dibandingkan negara-negara lain akan tetapi pada kenyataannya faktor alam yang tidak diimbangi dengan kemauan dan kemampuan dari masyarakatnya tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Seiring perkembangannya sampai saat ini negara belum mampu untuk mengolah sumber daya tersebut dan lebih memilih untuk mengimpor produk-produk jadi dari negara maju serta sumber pangan dari negara- negara tetangga. Tanpa disadari budaya impor yang dilakukan Indonesia menjadi penyebab utama makin lemahnya nilai tukar rupiah karena tingginya laju pertumbuhan ekonomi tidak sebanding dengan produksi yang ada dalam negeri.

Maka dari itu ada salah satu lembaga masyarakat non-profit yang ingin membantu meningkatkan kegiatan pertanian berskala kecil dari Indonesia dengan nama SPPQT.

SPPQT (Serikat Paguyuban Petani Qariah Thoyyiban) adalah suatu organisasi massa petani yang berdomisili di Salatiga. Visi SPPQT yaitu terbangunnya peradaban baru bangsa Indonesia berbasis kepada pertanian sehingga terbentuk masyarakat yang adil dan makmur bagi petani dan seluruh rakyat Indonesia.

Adapun Misi SPPQT yaitu mewujudkan masyarakat tani yang tangguh yang mampu mengelola dan mengontrol segala sumber daya yang tersedia beserta seluruh potensinya sesuai dengan prinsip- prinsip keadilan dan kelestarian lingkungan serta keadilan relasi laki-laki dan perempuan.

Kegiatan yang dilakukan oleh SPPQT yaitu konservasi air dengan membangun sumur resapan karena pengelolaan air di Indonesia masih buruk  , memberikan pendidikan bagi para petani, pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas yang mudah dan murah. 

Pada awalnya anggota SPPQT hanya 13 paguyuban petani di Salatiga, Kab. Semarang, dan Kab. Magelang. Seiring berjalannya waktu kini anggota SPPQT sudah bertambah menjadi 55 paguyuban petani dan 44 calon paguyuban petani. Anggota SPPQT tersebar di kota Salatiga,Kab. Semarang, Kab. Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang, Grobogan, Boyolali, dan Sragen.

SPPQT membentuk sebuah program JP (Jama'ah Produksi) yang bertujuan membina para petani agar petani tidak bekerja secara individu melainkan bekerja secara kelompok dengan petani lain. Sasaran utama yang dituju oleh Jamaah Produksi adalah ibu-ibu rumah tangga agar bisa mendapatkan hasil sendiri dan dapat meningkatkan perekonomian mereka, sehingga kesejahteraan mereka juga dapat meningkat.

Jama'ah Produksi diajarkan untuk mengolah hasil pertanian untuk meningkatkan nilai jual, tidak hanya menjual hasil pertanian mentah tetapi diajarkan untuk mengolah hasil produksi. Misalnya, memanen daun singkong yang sudah dipanen lalu diolah menjadi kripik dan dikemas agar nilai jual juga tinggi, panen cabai rawit tidak dijual basah tetapi dikeringkan terlebih dahulu.

Harapan saya terhadap petani dan pertanian di Indonesia agar lebih maju dan mempunyai daya saing yang tinggi dengan negara lain. Dengan cara dapat menciptakan teknologi pertanian, menciptakan alat-alat pertanian yang ramah lingkungan, menciptakan varietas- varietas unggul, dan juga pengolahan hasil pertanian secara maksimal, sehingga dapat menjaga keseimbangan alam. Sehingga negara Indonesia tidak perlu lagi mengimpor produk-produk jadi dari negara maju serta sumber pangan dari negara- negara tetangga sehingga para petani di Indonesia bisa sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun