Mohon tunggu...
Anak Bangsa NKRI
Anak Bangsa NKRI Mohon Tunggu... Penjahit - cinta Indonesia

Cinta NKRI, cinta Bangsa Indonesia. NKRI adalah harga mati. Perpecahan bangsa adalah disebabkan "Kejahatan dan KECURANGAN pihak tertentu dari dalam negeri dan profokasi dari luar negeri".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membaca Gestur Cium Tangan Jokowi

18 Maret 2014   01:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13950636211166364522

Kalau kita perhatikan secara seksama dan teliti tentang gestur Jokowi ketika mencium tangan Megawati Soekarnoputri, dari kejadian itu kita bisa mendapatkan informasi tentang sebagian sifat kepribadian Jokowi yang sebenarnya.

Coba kita lihat, lengan kanan Mega ditempatkan pada antara kening dan hidung Jokowi sehingga mengenai mata sebelah kanan Jokowi. Artinya adalah, Jokowi memang benar-benar merasa sangat menghormati Megawati serta posisi kepribadian dan kejiwaan Jokowi sangat ditunjukkan lebih rendah dari karismanya Megawati. Jokowi adalah sosok paling tidak tega mengatakan tidak kepada orang yang dia paling hormati.

Bahasa tubuh Jokowi mengatakan :


  1. Bu Mega, saya berterima kasih kepada Ibu bahwa selama ini ibu sudah mengangkat saya bisa sebagai Gubernur DKI Jakarta atas dasar pilihan rakyat Jakarta dan kini menjadi lebih membesar lagi, saya berdasarkan berbagai survey memiliki simpati yang sangat besar untuk menjadi calon Presiden RI,
  2. Saya selama direstui oleh Bu Mega, saya akan melakukan apa saja sesuai dengan keinginan Bu Mega jika saya bisa menjadi calon Presiden RI,
  3. Bu Mega dukunglah saya menjadi Presiden sebagai cita-cita saya yang masih ragu karena awalnya saya katakan "nggak mikir......nggak mikir...... nggak mikir untuk menjadi Presiden", sekarang saya sudah agak siap dan sudah mikir menjadi apa yang dikehendaki Bu Mega dan PDIP yaitu calon Presiden,
  4. Menempelnya kening Jokowi kepada tangan Bu Mega menyuarakan bahwa apa yang selalu dikehendaki Bu Mega saya akan patuh melaksanakannya,
  5. Tangan Bu Mega yang mengenai mata kanan dan sebagian hidung Jokowi menyuarakan saya akan patuh dan setia selamanya kepada Bu Mega dan saya akan selalu meminta pendapat dari Bu Mega tentang berbagai hal yang sangat strategis nantinya.

Bahasa tubuh Megawati mengatakan :


  1. Saya dengan bangga merestuimu Dik Jokowi, asal bisa patuh mengikuti petuah dan pendapat saya tentang pencalonanmu menjadi calon Presiden RI,
  2. Memang terlihat Megawati sangat sumringah serta bahagia ketika Jokowi mencium tangan Bu Mega didepan umum partai, artinya bahasa yang tersirat, hai kahlayak ramai lihattniiih calon Presiden Jokowi secara survey tertinggi elektabilitasnya mau mencium tangan saya, pantas lho saya dibeginikan karena saya anak mantan Presiden terkenal dan Jokowi anak rakyat. Lalu saya sudah mengangkat derajat Jokowi sampai kepada Gubernur DKI dan sekarang akan saya daulat menjadi calon Presiden RI mendatang,
  3. Syukur lho kamu Jokowi mau manut sama saya, kalau saya daulat dan restui Jokowi jadi calon Presiden, tentu akan mengangkat elektabilitas partai saya PDIP (partai kami sudah lama terpuruk) pada Pileg 2014 ini, kita sama-sama angkat mengangkat lah, saya mengangkat jadi calon Presiden dan Jokowi bisa mengangkat suara untuk PDIP sehingga orang yang setia dalam partai selama ini bisa duduk juga dalam DPR-RI dan mudah-mudahan partai saya bisa kembali menjadi partai Pemerintah hihhihihihihi,
  4. Wi, kamu anak baik dan patuh kepada orang tua. Ya saya restui kamu jadi calon Presiden dalam pemilihan Juli 2014 nanti.

Sekarang kita lihat siapa saja yang berkepentingan selain para petinggi PDIP adalah para donator dari para pengusaha turunan yang banyak dibelakang Bu Mega. Mungkinkah seponsor dan donasi yang selama ini mereka berikan tidak ada pamrihnya ? Pastilah ada pamrihnya nanti jika kekuasaan bisa diraih. Sebagai politik balas jasa kepada para pengusaha tentu nantinya akan dijanjikan berbagai proyek APBN dan bisa juga APBD agar bisa mulus serta mudah dalam memperoleh realisasi berbagai proyeknya nanti (cincailah).

Yang diperlukan sebagai pemimpin Indonesia kini adalah :


  1. Untuk mensolusi berbagai krisis multi dimensi yang terjadi di Indonesia, diperlukan seorang Pemimpin yang berani dan tegas dengan berbagai gagasannya sendiri serta bebas dari belenggu ikatan kesepakatan politik dan sejak awal pemimpin yang dimaksud sudah menampakkan kecemerlangan bebagai gagasannya termasuk gaya berpidatonya agar bisa menginduksi pola pikirnya kepada seluruh pimpinan daerah,
  2. Seorang Pemimpin Nasional yang tidak rendah diri atau merendahkan dirinya dari siapapun dan gaya kepemimpinannya yang cerdas sudah terbentuk dan terlihat termasuk kepribadiannya yang baik dan terhormat. Tidak seperti sosok selama ini yang selalu merendahkan diri dan cium tangan sembarangan didepan sejawatnya yang lebih tua dan melecehkannya pula (perhatikan ketika cium tangan kepada Bibit Waluyo),
  3. Pemimpin yang memiliki kepribadian yang seimbang tidak akan mau dipengaruhi oleh siapapun kecuali hanya patuh mendengarkan suara hati nurani dari rakyatnya,
  4. Pemimpin yang mempercayai bawahannya dalam berjalannya kinerja manajemen Pemerintahan secara baik. Bukan seorang pemimpin yang selalu tidak mempercayai bawahannya sehingga dirinya sebagai pemimpin terpaksa blusukan masuk kedalam parit yang dia periksa,
  5. Pemimpin yang berani menghadapi tantangan pengaruh kekuatan asing,
  6. Pemimpin yang berani membuat realisasi kemandirian ekonomi nasional dan memperkecil porsi pengaruh bantuan asing.

Jika kita nilai beberapa kalimat diatas, maka kita bisa mengatakan bahwa Jokowi adalah sebagai sosok yang akan sangat mudah dipengaruhi orang-orang pada lingkaran dalam dan dia tipe orang yang tidak tega mengatakan tidak kepada orang yang telah berjasa kepada dirinya apalagi dari pengaruh kekuatan asing melalui para pengusaha lokal turunan Tiongkok. Perhatikan pemberitaan yang cukup gencar dari media asing ketika Jokowi baru pada level dicapreskan. Ada apa dengan pemberitaan yang cukup gencar ini ? Ini bukti elusan selama ini kepada Jokowi oleh berbagai media dan lembaga survey pro asing. Waspadalah kita semua agar tidak terpedaya oleh mainan boneka kekuatan asing. (Anak Bangsa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun