Mohon tunggu...
yoyo
yoyo Mohon Tunggu... -

berpetualang sambil otak-atik tik!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jakarta Dulu Wes Sekarang

11 Agustus 2015   15:05 Diperbarui: 11 Agustus 2015   15:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula obrolan kantin  dikantor sampai ke ruang publik.

Aduh jakarta panasnya bukan main  sampai-sampai kalah  panasnya suhu politik yang menjelang pilkada serempak. Tapi cepat aku potong aku tak paham politik biar mereka yang urus  negeri. semua ramai bicara kelemahan bapak jokowi yang aku hormati . namun rakyat ini apa tak paham yang di fitnah dan hina kan itu presidennya. sempat ada Undang Undangnya mengapa tidak jalan. lagi  aku bilang aku tak paham , inginnya sih negeri ini di urus orang-orang yang suka teriak - teriak depan istana. lah wong sukanya teriak- teriak saja tanpa berbuat ...  Ini apakata dunia presiden sendiri di hinakan bukan nya kasih masukan sebaiknya bangun negeri..aku bilang tak pahamlah

Bos jalan yuuk , kita kekantor pusat nah jam dekat makan siang jakarta pasti macet .namun jalan mana yang tak macet .semua line juga tertulis padat merayap. bak seperti rayap semua kendaraan tumpek plek . 

Itu tadi panas jakarta karena sudah tak ada ruang tanaman bernapas kita saja hampir hampir tak bisa menghirup udara segar, lumrahkan rumah sakit padat eeh alih alih sekarang puskesmas yang padat karena orang sakit sekarang harus punya rujukan untuk dapat pasilitas BPJS Kesehatan. Apa berjalan dengan mudah tergantung lokasi dan kondisi deh... aku tak paham kendalanya dimana .sakit jadi trand.

sekian waktu sampai juga kami di kantor pusat sudirman  pelayanan ramah dan mungkin kita sudah kenal walau tak akrab. Meeting berjalan lancar .ada yang tak aku pahami aku di tugaskan sekian pekan ke negri kangguru. berarti aku meninggalkan negeri pas saat hari kemerdekaan ini diperingati.

Adakah kah refleksi semangat veteran di negeri ini. di wariskan ke kaum muda seperti aku ini. yang tahu hanya otak atik angka untuk dikatakan makmur di negeri yang serba ruwet . 

Sampailahlah aku dikantor kembali dan siap-siap pulang dalam kecarutan jakarta tercinta ini .yang tak pernah usai dan solusi yang jelas. sesaknya nafas terasa tertusuk dalam garis garis padat sore di ujung jakarta. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun