Mohon tunggu...
5012sofikamila
5012sofikamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

4 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   16:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memegang peranan penting dalam mendidik peserta didik sekaligus mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang berguna. Dalam upaya mendukung proses pendidikan tersebut, sekolah menyediakan layanan Bimbingan dan Konseling, yang berfungsi sebagai wadah untuk memberikan dukungan kepada peserta didik. Dukungan ini bertujuan membantu peserta didik menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan secara mandiri, sehingga potensi terbaik mereka dapat berkembang secara optimal.

Di jenjang Sekolah Dasar (SD), peserta didik umumnya berusia 7 hingga 13 tahun. Masa ini sering disebut sebagai masa kritis, karena pada tahap ini peserta didik tidak hanya membutuhkan pengetahuan akademik tetapi juga keterampilan hidup yang memadai. Keterampilan ini diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang penting dalam membentuk karakter dan kemampuan mereka di masa depan.

Untuk mendukung kebutuhan ini, bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting. Program bimbingan dirancang untuk memastikan setiap peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan mereka secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Di sisi lain, layanan konseling memberikan perhatian personal melalui hubungan antara konselor dan peserta didik, di mana konselor menggunakan keterampilan khusus untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Dalam proses bimbingan dan konseling, peserta didik yang membutuhkan nasihat diarahkan untuk lebih memahami dirinya sendiri, mengenali situasi yang sedang dihadapi, dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, peserta didik diharapkan mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya sendiri serta berkontribusi positif bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, bimbingan dan konseling merupakan upaya aktif, terarah, dan sistematis untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal. Layanan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan perilaku yang efektif, tetapi juga pada pengelolaan lingkungan yang mendukung dan peningkatan kualitas kehidupan di sekitarnya.

Melalui layanan ini, berbagai kebutuhan peserta didik dengan kepribadian yang beragam dapat ditangani dengan baik. Peserta didik juga lebih mudah menemukan jati diri, memahami potensi yang dimiliki, dan mendapatkan arahan yang membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, bimbingan dan konseling menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan yang berorientasi pada pengembangan individu secara holistik.

Pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendisiplinkan peserta didik di sekolah. Peserta didik menghadapi berbagai masalah dalam studi dan kehidupan sehari-hari, seperti stres, kekhawatiran, kemunduran kondisi psikologis, dan tekanan. Hal ini dapat memengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Layanan yang tepat dapat membantu peserta didik mengatasi masalah, mematuhi peraturan sekolah, dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan fungsi kerja bimbingan dan konseling, yaitu memelihara dan mengembangkan layanan untuk mendukung kelanjutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan awal pendidikan.

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar membimbing peserta didik melalui proses perkembangan mereka sebagai pembelajar. Peserta didik dibimbing untuk mengenal diri mereka sendiri dan potensi yang dimilikinya. Guru harus mendidik peserta didik agar dapat mencapai potensi mereka tanpa diskriminasi, terlepas dari keadaan fisik, ekonomi, atau sosial yang mereka miliki. Di sinilah peran bimbingan dan konselor menjadi sangat penting, karena adanya kebutuhan akan pelayanan yang perlu diberikan. Peserta didik membutuhkan layanan untuk mendukung pengambilan keputusan terkait masalah akademik dan non-akademik.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar mengacu pada perkembangan peserta didik SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma-norma. Ada beberapa bidang layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier:

Bimbingan pribadi Dalam bidang ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam menemukan, memahami, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, serta mengembangkan sifat-sifat yang positif seperti mandiri, aktif, dan kreatif. Bidang bimbingan ini meliputi pokok- pokok materi berikut :

  • Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan- kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari- hari di Sekolah, maupun perannya untuk di masa depan.
  • Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan- kegiatan yang kreatif dan produktif.
  • Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha penanggulangannya.
  • Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.

Bimbingan sosial Pelayanan bidang ini membantu peserta didik untuk dapat mengenal, beradaptasi, dan berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Dan juga mengenal norma-norma, aturan-aturan, dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Serta berlandaskan budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok- pokok materi berikut:

  • Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
  • Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nilai- nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
  • Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya. d. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan, serta kesadaran untuk melaksanakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun