Mohon tunggu...
Aris Setiawan
Aris Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Alone

SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Pelakor atau Perebut Suami Orang

3 Maret 2021   12:31 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman dahulu, memang dari sebagian besar para pria mempunyai lebih dari seorang istri bahkan dapat menikah berkali-kali. Namun, seiring berjalannya waktu kesetiaan mulai tumbuh hingga hal itu berubah menjadi suatu yang biasa. Seperti halnya yang telah dicontohkan mantan Presiden kita, yaitu Almarhum Bapak Habibie yang setia sehidup semati dengan Almarhumah Ibu Ainun.

Kemudian belakangan ini muncul lagi suatu hal yang pernah ada di masa lalu yaitu adanya istri yang lebih dari satu. Perempuan yang menjadi istri kedua dikenal dengan sebutan pelakor atau perebut laki orang (perebut suami orang). Para pelakor yang "terciduk" para istri sah atau istri pertama pasti akan viral di dunia maya karena istri sah mengungkapkan hal itu melalui curhatan.

Curhatan itu lalu dibaca banyak orang hingga akhirnya booming, setelah itu sang pelakor akan mendapat ribuan hujatan dari para netizen. Hujatan itu bukan tak beralasan, sesama kaum wanita tentunya akan mampu merasakan hal yang sama dengan para istri sah. Wanita memang lebih mementingkan perasaan ketimbang logikanya, sehingga kejadian itu bukan suatu yang mengherankan.

Seperti seorang pria yang mempublikasikan sedang bersama wanita lain, dan juga belakangan ini viral personel Sabyan Gambus yaitu Nissa sabyan dan Ayus sabyan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun