sosialisasi parenting Dahsyatnya Manfaat Dongeng Dalam Penanaman Karakter dan Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Kegiatan sosialisasi parenting ini dihadiri oleh para orang tua dan juga para guru  serta seorang Psikolog.Â
Pada hari Senin, 05 September 2022 pukul 15:00 - 17:00 bertempat di KB. Aisyiyah 2 Dau para mahasiswa PMM Kelompok 41 Universitas Muhammadiyah Malang mengadakanBanyak anak  pada usia 2-5 tahun bahkan lebih masih terkendala dalam berbagai hal, baik itu bagaimana dia berbicara, bagaimana dia berinteraksi dengan lingkungan & orang sekitar, dan bagaimana cara dia mengungkapkan emosinya. Hal itu semua merupakan proses dari perkembangan, orang tua harus mengikuti serta mengetahui bagaimana cara agar anak bisa berkembang dengan optimal dan sesuai dengan tahap perkembangannya. Salah satu cara agar anak terstimulasi dengan hal-hal yang dapat membantu tumbuh kembangnya adalah melalui kegiatan mendongeng.Â
Dilansir dari KBBI (2022) mendongeng merupakan kegiatan membacakan cerita dongeng. Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari kegiatan mendongeng. Meskipun demikian kadang sebagian orang tua menganggap bahwa mendongeng merupakan kegiatan yang kurang penting dan membuang-buang waktu. Tetapi dibalik itu semua ada manfaat dan keuntungan yang sangat besar bagi orang tua.
Ada beberapa manfaat dari mendongeng bagi anak, yaitu :Â
- Dongeng Mengajarkan Anak untuk Pantang Menyerah.
- Dongeng Membuat Anak Bisa Menghargai Budaya.
- ‌Dongeng Meningkatkan Daya Imajinasi Anak.
- Dongeng Meningkatkan Cara Berpikir Kritis.
- ‌Dongeng Memberikan Pelajaran Moral.
- ‌Dongeng Membuat Ikatan Orang tua dan Anak Semakin Dekat.
- ‌Dongeng anak mampu merangsang anak-anak dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka dan meningkatkan minat baca.Â
Namun, terkadang orang tua merasa bingung harus memilih dan menceritakan dongeng apa yang pas dan cocok untuk anaknya. Kendala yang paling sering dialami oleh orang tua dalam mendongeng adalah tidak bisa mendongeng, malas dalam mendongeng, sibuk dalam pekerjaan, dan tidak mempunyai ide. Maka dari itu, yuk mari simak tips-tips mendongeng yang baik dan benar dari Psikolog Yana Damayanti kali ini.
1. Memilih Cerita yang Baik
Menceritakan cerita yang menarik dan sarat akan makna menjadikan anak lebih fokus mendengarkan apa yang disampaikan orang tua serta menangkap pesan yang terkandung dalam cerita tersebut.
2. Menguasai Jalan Cerita
Para orang tua harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana jalannya cerita dalam dongeng tersebut, jangan sampai waktu anak bertanya tentang beberapa bagian dalam dongeng tersebut orang tua masih bingung dan membaca kembali bagian yang ditanyakan anak. Selain itu, menguasai jalan cerita ini penting karena dengan orang tua menguasai jalannya cerita menjadikan pesan-pesan yang terkandung dalam cerita tersampaikan secara menyeluruh.
3. Pelajari Karakter Tokoh
Mempelajari karakter tokoh dalam cerita juga salah satu hal yang penting karena dengan orang tua mengetahui karakter tokoh satu persatu yang ada di dalam cerita menjadikan orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan sosial kepada anak.
4. Suasana yang Tepat
Pilih waktu dan suasana yang tepat untuk mendongeng seperti misalnya saat sebelum tidur, saat anak tengah bersantai, atau saat anak tidak dalam waktu aktifnya. Dengan pemilihan waktu dan suasana yang tepat membuat orang tua lebih mudah dalam melakukan kegiatan mendongeng karena tidak harus mengeluarkan banyak tenaga.
5. Kontak Mata dan Fisik
Jangan lupa selalu lakukan kontak mata dan fisik saat mendongeng karena dapat menstimulus anak untuk mendengarkan dan menyimak dongeng. Selain itu, dengan orang  tua melakukan kontak mata dan fisik menjadikan cerita yang disampaikan lebih mudah tersampaikan.
6. Menggunakan Media Gambar
Orang tua juga dapat menggunakan properti dalam kegiatan mendongeng, karena penggunaan properti ini juga salah satu hal alat yang dapat memudahkan orang tua dalam menyampaikan cerita yang dibawakan.
7. Menggunakan Media Boneka
Media atau properti yang bisa digunakan oleh orang tua banyak macamnya, salah satunya adalah boneka. Boneka disini bisa boneka tangan, boneka jari, atau boneka-boneka lain yang dapat mendukung cerita.