[caption id="attachment_80637" align="alignleft" width="264" caption="Ilustrasi/Pepitoku.com"][/caption] Menyaksikan pertandingan pertama babak Semifinal Piala Zuzuki AFF 2010 antara Indonesia melawan Filipina pada 16 Desember 2010 yang lalu menyisakan sebuah pertanyaan medasar seputar kualitas pemain asing dan naturalisasi milik Timnas Filifina. Mengapa para pemain tersebut tak bisa berbuat banyak untuk mengalahkan Timnas Negara saya? Kurang gizikah mereka? Pertanyaan kedua diatas saya angkat karena ketidakseimbangan opini media dan para pengamat Sepakbola kita yang terlalu tendensius mengomentari kehebatan mereka. Sehingga, Timnas kita terlalu berhati-hati menghadapi mereka. Memang, keberhasilan mereka mengalahkan juara bertahan Vietnam 2-0 dan menahan imbang Singapura 1-1 pada babak penyisihan Grup di Hanoi menjadi berita hebat kebangkitan Sepakbola Negara Filifina tersebut. Namun, menurut saya kualitas para legiun asing mereka belum layak disebut hebat. Andai Indonesia lebih agresf dan sedikit tenang memanfaatkan peluang kemungkinan besar Filipina harus meringis menghadapi pertandingan kedua babak Semifinal besok malam pada Minggu, 19 Desember 2010. [caption id="attachment_80638" align="aligncenter" width="285" caption="Ilustrasi/Detiksport"]
[/caption] Kekuatan Filipina hanya ada pada penjaga gawang dan umpan-umpan lambung memanfaatkan tinggi tubuh para pemain asingnya. Tapi, Timnas Indonesia bukan tak pernah menghadapi para pemain berpostur jangkung. Jika saja intruksi pelatih Alfred Riedl bisa dijalankan oleh Irfan Bahcdim dan kawan-kawan untuk bermain terbuka lewat serangan dua sayap yang cepat maka Filipina harus bermimpi menuju Final yang sudah ditunggu Timnas Malaysia setelah mereka berhasil memenangkan pertandingan pertama 2-0 dan bermain imbang tanpa Gol melawan Vietnam beberapa jam yang lalu di Hanoi. Pemain asing yang dimiliki Filipina terlalu lemah. Daya tahan tubuh mereka menghadapi pemain bawah kita saat melakukan serangan seakan kurang makan alias tanpa gizi. Saya melihat duet kembar mereka Phillip dan James Younghusband yang mudah terjatuh jika bersenggolan dengan Wing Beck kita seperti Nasuha dan Stopper Maman Abdurrahman. Hanya aksi provokasi palang pintu mereka bernama Del Rosario yang berasal dari Amerika Serikat dan aksi lempar
bola dari Kiper Neil Etheridge yang masih menjadi penjaga gawang ketiga Klub Liga Primer Inggris; Fulham. Tim asuhan Simon McMenemy itu pasti akan memanfaatkan kelebihan pertahanan dan Conter Attack saja. Sekali lagi, saya membantah keras komentar-komentar para pengamat Sepakbola kita yang terlalu melihat organisasi permainan Filipina lebih rapi dan lebih baik dari Timnas Negara saya. Selebihnya, Timnas Indonesia yang sudah direformasi itu akan mudah melenggang ke Final mengalahkan Tim Filipina yang dijuluki Azkal itu dan juara setelah menundukkan Malaysia! Selamat menyaksikan. Salam Kompasiana.
[Bahagia Arbi]Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Olahraga Selengkapnya