Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Beye; Kemiskinan Adalah Musuh Terbesar Kita!

15 Oktober 2010   18:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_291155" align="aligncenter" width="256" caption="Ilustrasi/Dari Google: Kemiskinan adalah musuh terbesar!"][/caption] [caption id="attachment_291413" align="aligncenter" width="167" caption="Ilustrasi/Dari Google: Pemerintah Tak Punya Niat Kurangi Kemiskinan."][/caption] MENURUT Data Terbaru dari Biro Pusat Statistik (BPS) Pusat, Angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2010 belum bisa ditekan. Masih tidak berbeda jauh dengan angka kemiskinan tahun 2009 yaitu 14,15 persen. Hal ini membuat tatanan kehidupan masyarakat semakin tertekan. Setuju atau tidak setuju, mau atau tidak mau semua masyarakat kita harus bekerja untuk menghindari kematian mendadak jika hanya diam, alias menganggur di rumah. [caption id="attachment_291416" align="aligncenter" width="216" caption="Ilustrasi/Dari Google: Jumlah Rakyat Miskin Semakin Banyak Di Indonesia."][/caption] Tingginya harga berbagai jenis bahan pokok yang dikomsumsi masyarakat miskin merupakan sebuah bagian penting yang sangat riskan bagi perhitungan kemiskinan. Belum lagi jika kita bicara angka inflasi yang persentasenya sangat rendah semakin menguatkan kemungkinan garis kehidupan kaum miskin tak bisa bergerak sedikit lebih jauh. [caption id="attachment_291417" align="aligncenter" width="100" caption="Ilustrasi/Dari Google: Beginilah Kondisi Umumnya Orang-Orang Yang Memilih Pak Beye."][/caption] Kenyataan ini sungguh begitu memilukan. Nasib jutaan balita sebagai cikal bakal penerus kehidupan Bangsa Indonesia kian terancam indeks pembangunan manusianya. Ada apa dengan kinerja tim ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini?!? Tidak adakah sedikit saja upaya dari mereka mengurangi angka kemiskinan itu agar tidak berdampak terjadi peningkatan angka pengangguran di Indonesia!? [caption id="attachment_291421" align="aligncenter" width="223" caption="Ilustrasi/Dari Google: Malangnya nasib Si Miskin, sudah tak ada Uang dipaksa menanggung beban dari Korupsi yang dilakukan para pejabat Negeri ini."][/caption] Nyata sudah bahwa kita tak bisa selamanya hidup dalam kukungan kemiskinan seperti sekarang. Bagaimana pun caranya Pemerintah kita harus menekan angka kemiskinan. Dengan cara apapun harus ditempuh untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang tenang hidup aman dan nyaman sebagai bagian dari kesejahteraan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menyusun sebuah perencanaan yang matang dan sistematis (baca;master plan) untuk melawan ganasnya kemiskinan di Negeri ini. Semua potensi harus digunakan dengan baik. Sumber daya alam kita yang besar harusnya dimanfaatkan sebaik mungkin dengan dukungan sumber manusianya yang menurut saya masih bisa dikembangkan lebih baik lewat sistem pendidikan yang harus diperbaiki. Usaha menghambat laju serangan yang semakin hebat dari Para Pemakan uang rakyat harus benar-benar ditingkatkan tanpa harus memperhatiakan rambu-rambu kepentingan Partai Politik manapun yang Politisi andalannya terlibat dalam proses Korupsi secara berjamaah yang selama ini terjadi di Indonesia. [caption id="attachment_291423" align="aligncenter" width="270" caption="Ilustrasi/Dari Google: Kebijakan Pemerintah sering membunuh rakyat miskin."][/caption] Jika selama ini, Pak Presiden hanya bisa berbicara dan berbicara dengan penuh pesona bercampur aroma wibawa yang sangat luar biasa. Wakil Presiden pun seharusnya tak selalu hanya bisa mengamini saja apa yang diterapkan rekannya meskipun dia adalah seorang Presiden. Sepantasnya adalah Wakil Presiden bersikap lebih garang menggedor barisan Kabinet mereka yang belum berbuat apa-apa bagi perubahan yang diinginakan oleh rakyat Indonesia. Kita sudah mendengar dan membaca begitu banyak pernyataan-pernyataan mengesankan dengan nada sangat bijaksana dan penuh keyakinan dilontarkan secara gamblang oleh Presiden dari Partai Demokrat itu. Namun tetap saja tak punya pengaruh berarti bagi pengembangan kehidupan rakyat Indonesia ke taraf yang lebih baik. Kita sudah lelah dengan semua kondisi yang begitu menyesakkan hati dan merusak ruang pemikiran kita. Tak adanya kemauan secara politik yang jelas dari pemangku jabatan itu semakin tak memberi harapan bagi perubahan cara kita memenuhi kehidupan sehari-hari. Kita tak mau selamanya ada dalam kukungan kemiskinan yang berlarut-larut seperti ini. Jika memang sudah tak mau lagi berbuat tulus dalam memimpin Bangsa ini seharusnya Pak Susilo Bambang Yudhoyono dan Pak Budiono yang sangat ekonomis itu meletakkan jabatannya! [caption id="attachment_291424" align="aligncenter" width="245" caption="Ilustrasi/Dari Google: Siapa yang salah? Apakah dalam Konstitusi kita tak ada Pasal penting yang menangani ini? Apa fungsi Departemen Sosialmu Pak Beye?"][/caption] Rakyat semakin tak sabar menanti nasibnya diubah oleh Pemimpin mereka. Ketergantunganrakyat kepada kebijakan yang berpihak pada mereka adalah bentuk wajar dari sebuah pranata sosial. Mengapa demikian??? Ini berkaitan dengan kontrak yang diberikan rakyat untuk keduanya; Presiden dan wakil presiden. Mereka telah diberi wewenang oleh rakyat sebagai sebuah lembaga eksekutif yang berkewajiban membuat rakyatnya hidup layak dalam belajar, mencari nafkah, dan terlindungi dari semua gangguan yang mengancam kenyamanan lingkungan tempat tinggal mereka. Pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya yang menyeluruh harus diterapkan secepat mungkin sebagai bentuk perimbangan bagi hak sipil dan politik seluruh manusia yang ada di Negeri tercinta ini. [caption id="attachment_291427" align="aligncenter" width="276" caption="Ilustrasi/Dari Google: Mahasiswa dipaksa berjuang ekstra keras, belajar sambil berusaha menekan Pemerintah."][/caption] JIka Pak SBY masih diam saja, maka tak berlebihan sama sekali jika semua rakyat Indonesia datang ke Istana Negara, berdiri di hadapan Anda berdua sambil membentang spanduk raksasa bertuliskan, "Pak Beye; Kemiskinan Adalah Musuh Terbesar Kita! Salam Kompasiana.[Bahagia Arbi] Bisa juga dibaca tulisan della yang baru lalu Anda Pantas Dijual, Ibra! Dan tulisan lain yang juga bagus untuk dibaca ; @Della Anna                   Urbanisasi (dilema) ibukota Jakarta @Trihito Eribowo            Tampil impresif Belanda libas Swedia 4-1 @Muma Buana                 Dunia lain di alam pikiran @Fidel Dapati                  Bersembunyi di balik RMS @Dinar Manaf                  Sangar lewat gol kejutan boaz @Ragile                           Simpati pada Pengakuan Masinis Kereta Api

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun