Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Aku Telah Membunuh Suamimu

20 Oktober 2010   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_296281" align="aligncenter" width="223" caption="Ilustrasi/Google"][/caption] DALAM penjara ini kunikmati beberapa hari lagi sisa hidupku menyesali sebuah kesalahan besar yang kulakukan setengah tahun yang lalu yaitu membunuh suami mantan kekasihku. Betapa aku harus siap menghadapi eksekusi mati di tangan para penembak khusus itu dua hari lagi. Sungguh sebuah sejarah yang hanya bisa kukenang dalam kehidupan setelah kematianku. Namun, sebelum diriku pergi meninggalkan dunia ini kumau mantan kekasihku itu memberiku waktu mengungkapkan betapa aku menyesal telah membunuh suaminya, lelaki yang menjadi Ayah untuk sepasang buah hatinya. Inilah isi surat singkat itu: "Ulfa, aku khilaf, maafkan aku." Surat itu telah kutitipkan lewat jasa seorang sipir penjara yang mau menolongku karena kubayar seratus ribu. Semoga Ulfa memaafkanku. Nusa Kambangan, 20102010. Baca juga tulisan tentang Ulfa disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun