Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Angka Nol Sayang, Angka Nol Malang

7 Agustus 2010   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_218603" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi Dari Om Google Nih"][/caption] KASIHAN! Ini kata yang terpaksa kuungkapkan dari lubuk hati yang paling dalam untuk satu angka yang paling kusayang di dunia ini; ANGKA NOL! Mengapa aku harus sayang untuk sebuah angka. Nol pulak! Loh, emang gak boleh ya kalau aku sayang ma dia. Malah, angka nol itu cinta sejatiku. Nah loe! Tunggu, baca ini. Aku kaget mengetahui angka nol sedang diopname di rumah sakit pusat legislatif yang mewah itu. Tempat semua dokter-dokter jejadian yang akan menyuntik mati si angka nol kesukaanku dalam waktu dekat. Kata mereka angka nol sedang mengalami kangker otak. Dan harus disuntik mati! Kalian pikir aku akan diam begitu saja melihat angka nol yang kusayang itu dimalengi mereka dengan paksa dariku!? Ah, kalian benar. Bagaimana aku bisa hentikan niat mereka membunuh angka nol kesukaanku dengan tangan kosong begini. Andai saja negara ini tak punya polisi atau tentara maka aku tak takut hentikan pembunuhan itu. Aku akan selamatkan angka nol dengan gagah berani biarpun sendirian tanpa kalian. Angka nol yang kusayang dan kucintai akan segera hilang dari lembaran kertas terseksi di dunia. Betapa malangnya nasib angka nolku. Namun, harus kulakukan apalagi untuk menyelamatkannya. Tak ada yang bisa hentikan pembunuhan keji untuk angka nolku tersayang. Angka nol yang kusayang, maafkan aku yang tak bisa menyelamatkan nyawamu sedikitpun. Tega sekali dokter-dokter tanpa tahu riwayat penyakitmu itu mendiagnosis dirimu mengidap kangker otak. Betapa kurang ekornya mereka padamu. Ah, angka nolku sayang, angka nolku yang malang. Sampai jumpa di Syurga ya? Salam Kompasiana, Bahagia Arbi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun