[caption id="attachment_288690" align="alignleft" width="250" caption="Ilustrasi/id.wikipedia.org: Zlatan Ibrahimovic."][/caption] KATA MAAF sepertinya harus lebih dahulu saya tujukan kepada Bolamania yang mengidolakan Striker bertubuh jangkung bernama lengkap Zlatan Ibrahamovic asal Swedia yang biasa disapa "Ibra" ini. Mantan Striker Juventus, Inter Milan, dan Barcelona itu kini menjadi andalah lini depan Klub Raksasan Italia, AC Milan. Mengapa saya harus minta maaf? Apakah saya salah jika menuliskan tentang suami Helena Seger itu di Kompasiana!? Tentu bukan itu alasan permintaan maaf pada awal tulisan ini saya lakukan! Sebenarnya, Saya tidak merasa bersalah dan tak perlu meminta maaf pada semua pendukung Klub AC Milan atau para penggemar Ibrahimovic itu sendiri. Tetapi, saya harus melakukan itu karena judul tulisan ini terlalu tak sopan dan terkesan kurang menghargai idola orang lain. Namun, saya perlu menjelaskan bahwa judul tersebut bukanlah kalimat yang datang dari lubukhati saya terdalam. Walaupun saya sedang sangat tidak suka kepada seseorang atau apapun, bukan berarti saya harus menuliskan hujatan itu di Kompasiana. Apalagi jika hanya masalah Pemain Sepakbola yang menjadi idola masing-masing penikmatnya. Jujur, judul tulisan ini muncul tiba-tiba setelah saya membaca berita kekalahan Swedia dari Belanda dalam sebuah laga bertajuk; Kualifikasi Piala Eropa 2012! Penampilan pemain bernama lengkap Zlatan Ibrahimovic itu sungguh jauh untuk disebut luar biasa. Dia bermain buruk dan tak sanggup menolong Swedia yang dibantai 4-1 oleh Belanda. Lantas saya mulai menerawang kebelakang saat Ibra masih berkostum nomor punggung sembilan milik El Barca. Saya pun membayangkan diri saya sebagai Pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tak tanggung-tanggung gilanya hayalan saya itu. Benar-benar edan! Tak apa-apa selama saya masih bisa kembali menjadi diri saya sendiri setelahnya sah-sah saja, bukan?!? Zlatan Ibrahimovic (Ibra) masih menjadi salah satu Striker paling ditakuti dunia saat dibeli Barcelona dari Klub penguasa Liga Italia saat itu, Internazionale Milan. Kedatangan Ibra ke New Camp markasnya Klub Raksasa Spanyol itu sempat memberi harapan baru yang begitu besar. Setidaknya, separuh musim La Liga Tahun 2009/2010 Ibra mampu menunjukkan Grafik permainan yang terus meningkat dalam setiap laga yang dimainkannya bersama Leonel Messi dan kawan-kawan. Tak hanya itu, Ibra selalu menjadi andalan Pep Guardiola dilini depan bersama Messi di Liga Champion Eropa. Hal ini semakin menambah kepercayaan diri semua Skuad Barcelona termasuk Offisial Klub dan seluruh pendukung mereka di Spanyol sepeninggal penyerang andalan mereka; Samuel Eto'o ke Inter Milan. Dan Ibrahimovic pun mulai menuai banyak pujian dan digadang-gadang sebagai Ikon baru sepakbola Klub asal Catalan tersebut dalam upaya mereka mempertahankan Trebel Winner musim lalu di Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champion Eropa. Namun, apa yang kemudian terjadi pada Pemain jangkung dengan tinggi badan 192 cm itu??? Pemain berdarah Bosnia dan Kroasia serta telah memperkuat Negara Swedia di ajang Piala Dunia 2002 dan 2006 juga Piala Eropa 2004 itu tak bisa berbuat banyak pada paruh kedua musim Liga Spanyol saat itu. Sumbang sihnya lebih banyak dihabiskan di Bangku Candangan karena tempatnya digantikan oleh pemain muda Barcelona bernama Pedro Rodrigues Ladesma. Harapan Barcelona menjadi Kampium Liga Spanyol memang berhasil sempurna dengan menyisihkan Musuh Abadi mereka; Real Mandrid. Tapi, selebihnya Barcelona tak bisa berbuat banyak setelah disisihkan Sevilla di Piala Raja Spanyol (Copa del Ray) dan harus takluk pada Semifinal Liga Champion Eropa Tahun lalu secara menyakitkan oleh Anak Asuh Jose Maurinho saat itu, Inter Milan. Dan inilah kata-kata saya sebagai Pep Guardiola, Pelatih Kepala Tim Barcelona, "Ibra, Anda pantas menjadi bintang di pentas Lega Calcio, Italia. Tapi disini, Maaf jika Anda Sama sekali tak banyak memberi kontribusi besar untuk Klub yang saya latih. Harapan besar Klub ini kepada Anda ternyata hanyalah pepesan kosong saja. Saya akan melepas Anda bermain di Klub AC Milan karena hanya mereka yang telah serius menawarkan Anda kepada Manajemen Klub ini. Sudahlah, tak perlu berpikir panjang dan tak usah berpura-pura tak mengerti mengapa Anda saya putuskan dilego ke AC Milan! Mengapa? Karena Anda pantas dijual Ibra!!!" Salam Kompasiana.[Bahagia Arbi] Tulisan saya sebelumnya    Indomie Mengakibatkan bencana Psikologis Terbesar di Indonesia Beberapa tulisan yang menarik milik beberapa teman kita dapat juga dibaca di bawah ini ; @Della Anna       Wanita dan Pria Bisa kena Kanker Payudara @Trihito Eribowo  Jelang Jerman vs Turki tuan rumah siaga satu @Dinar Manaf       Mendapat Hadiah Dari Suarez @Fidel Dapati       Bersembunyi di balik RMS @Ragile                Puisi Edan-edanan Preman Pasar Tanah Abang @Muma Buana     Berdamai dengan Kemalasan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H