Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Kau Selingkuh, Ulfa?

25 Oktober 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_299419" align="aligncenter" width="241" caption="Ilustrasi/Cowxstema.blogspot.com"][/caption] ULFA yang masih kucinta sepenuh hati, mari sejenak kita kembali mengenang sebentar saja bagaimana reaksimu ketika harus melepas kepergianku ke Kota itu pada Tanggal 05/04/99 itu. Terus terang Ulfa, ketika kulihat matamu dipenuhi air mata, sungguh kuingin melompat lewat jendela Bis itu. Engkau pasti ingat bagaimana detik-detik perpisahan itu begitu membuat kita berdua menderita. Seminggu sebelum badai menerpa matamu setiap sore, dan malam harinya kita selalu berdua. Kau tak mau melepasku sedetikpun untuk tidak dekat denganmu. Ah, Ulfa, itu dulu, ya? Sesuatu yang telah berlalu tak perlu kau ingat, dan ia tetap saja menjadi hal kecil di masa lalu dan kau tak akan mau mengingatnya. Itu menurutmu. Tentu aku setuju denganmu bila detik ini kita sedang makan siang berdua ditemani anak-anak kita. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Kau menuduhku pernah selingkuh dengan Rina anak Pak Rektor itu hanya untuk mencari alasan agar bisa lepas dari status "kau pacarku", tunanganku, atau apa pun, bukan? Dan Ulfa yang malu-malu ketika pertama kali berciuman, sekarang jawablah pertanyaanku; apa arti tangisan dengan air mata bila setelahnya pengkhiatan kau lakukan? Lalu, apa gunanya pengorbanan sebuah harga diri untuk cinta bila kemudian dirimu sendiri yang menghancurkan hubungan itu? Terakhir, mengapa kau selingkuh, Ulfa? Aku butuh jawaban![Bahagia Arbi] Jangan lupa singgah ke tulisan saya yang lain tentang Ulfa disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun