[caption id="attachment_295333" align="aligncenter" width="270" caption="Ilustrasi/sawahhikmat.worpress"][/caption] TUHANKU, rasa syukurku pada-Mu kuucapkan dari lubuk hati yang tulus ini. Engkau tahu itu Tuhan. Nafasku yang masih berhembus ini hingga detik tulisan ini mulai kuketikkan adalah sahihnya kebenaran ini karena-Mu. Tuhanku yang Maha Pemberi Ampun, dosa-dosa kami umat-Mu yang kian hari semakin banyak ini tolong diampuni. Kami adalah manusia yang Engkau ciptakan dengan harapan membawa kebaikan pada alam-Mu ini mungkin telah salah. Kami lalai menempatkan hati kami untuk apa yang kami kerjakan. Kami terlalu dibuai oleh mimpi-mimpi keindahan dan kemolekan dunia-Mu tanpa berpikir sedikitpun bahwa Engkau akan murka kepada kami. Jauhkanlah petaka apapun dan tumpahan darah milik saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Tidak hanya esok hari pada Rabu, tanggal 20 bulan 10 di tahun 2010 saja, tapi berikan kami kenyamanan hidup tanpa ada lagi keributan dan bencana yang bisa merenggut jiwa saudara-saudara kami selamanya Tuhanku. Tuhanku yang Pengasih, aku tahu dan kami semua mengerti bahwa dirimu dekat melihat kami. Engkau memberikan kemurahan rejeki dan kedamaian bagi kami menikmati semua itu. Jika saudara-saudara kami saling bertikai berebutan kekuasaan di Negeri ini mohonlah diberi peluang dan petunjuk untuk kembali ke jalan yang benar. Sebuah jalan paling Engkau Ridhoi. Engkau yang Maha Mengetahui bahwa hamba yang lemah ini tidak sedang memaksa-Mu dan Engkau tahu itu wahai Zat yang Maha Mendengar. Sembah sujudku pada-Mu Tuhanku.[Bahagia Arbi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H