Mohon tunggu...
Alif Farhanudin
Alif Farhanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Barista Kedai Mifeng Kopitiam Ijen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kamu Perlu Buku Ini Jika Kamu Ingin Hubungan Kamu Langgeng

3 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 3 Juni 2024   20:46 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/adult-man-woman-taking-wedding-rings-off_8364839.

Menjalin hubungan atau dalam istilah umum pacaran menjadi hal yang lumrah di kalangan remaja apalagi dengan konten-konten sosial media yang memicu banyak lelaki ataupun perempuan untuk menjalin pacaran. dikutip dari liputan6.com menurut survei demografi dan kesehatan indonesia tahun 2017 jumlah pemuda yang telah berpacaran adalah 84 persen sedangkan pemudi 81 persen dan mereka rata-rata mejalin hubungan dari umur 10 sampai 17 tahun, dan dari hasil survei tersebut menjelaskan bahwa jumlah remaja yang berpacaran tidak sedikit.

Akan tetapi selalu terjadi banyak sekali permasalah dalam menjalain hubungan selama berpacaran atau bahkan sampai ranah pernikahan sekalipun. Dikutip dari databoks.data.co.id sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 463.654 keluarga yang bercerai, dan pemicu dari permasalahan hubungan ini tidak lain tidak bukan adalah perihal komunikasi.

Dikutip dari liputan6.com terdapat 7 permasalahan umum yang timbul selama menjalin hubungan yaitu meliputi:

  • Masalah kepercayaan
  • Cemburu
  • Masalah komunikasi
  • Meluangkan waktu
  • Janji yang tidak ditepati
  • Perbedaan pendapat
  • Dan banyak waktu yang dihabiskan untuk teman

Menurut penulis permasalah utama nya adalah komunikasi, demikian karena kepercayaan bisa diragukan jika komunikasi dan tindakan tidak imbang atau adanya kesalahpahaman, begitu juga dengan cemburu, quality time, janji yang tidak ditepati, perbedaan pendapat karena tidak ingin saling mengerti, dan menghabiskan waktu bersama teman.

Masalah komunikasi menurut penulis dapat diselesaikan jika entah laki-laki ataupun perempuan dapat mengerti dan memahami bahasa komunikasi laki-laki dan perempuan, dan bagaimana mengerti bahasa komunikasi tersebut dapat dipelajari di buku Why Men Lie and Women Cry karya Allan dan Barbara. Dalam buku tersebut dijelaskan kenapa wanita sangat memikirkan masa depan sebelum bertemu laki-laki, dan begitu juga laki-laki tidak atau belum memikirkan masa depan sebelum bertemu dengan wanita.

Selain itu juga buku tersebut bukan hanya di tulis berbasarkan pengalaman pribadi peneliti tetapi juga mencantumkan beberapa penelitian dan bidang ilmu psikoligi sehingga penulis sangat menyarankan kepada para remaja atau bahkan suami-istri yang mengalami masalah dalam hubunganya. Salah satu yang menurut penulis sering terjadi dan ini akibat kurangnya mengerti bahasa komunikasi adalah masalah wanita yang mengomel dan lelaki yang mengeluh. Menurut buku Why Men Lie and Women Cry sebenarnya itu karena memang otak lelaki dan perempuan berbeda sehingga kenapa perempuan banyak menyampaikan omelan yang tidak ke intinya, dan lelaki banyak mengeluhkan wanita yang terlalu ribet.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun