Mohon tunggu...
Alif Farhanudin
Alif Farhanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Barista Kedai Mifeng Kopitiam Ijen

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengubah Pola Pikir Keuangan: Dari Menabung Hingga Berinvestasi

18 Agustus 2023   14:21 Diperbarui: 18 Agustus 2023   14:29 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/asian-young-happy-family-enjoy-vacation-beach-evening-dad-mom-kid-relax-running-together-near-sea-while-silhouette-

Institusi pendidikan yang telah kita alami sekarang, seperti SD, SMP, SMA, atau bahkan pendidikan tingkat lanjut, sebenarnya tidak pernah mengajarkan kepada kita cara menjadi kaya. Pemahaman tentang keuangan pribadi yang ada dalam benak kita adalah bahwa menabung merupakan langkah awal menuju kekayaan, di mana dengan sedikit tabungan yang terus bertambah dari waktu ke waktu akan membentuk kekayaan yang lebih besar. 

Tidak ada yang salah dengan statement yang tertanam di benak kita, akan tetapi kurang tepat dan kurang realistis jika menerapkan konsep menabung untuk mandiri keuangan, jika kita flash back lagi tanpa disadari di tahun 2000 an kita dapat menikmati makanan dengan harga 2.000 sampai 10.000, tetapi saat ini sudah menjadi 12.000 sampai 25.000, dan hal tersebut disebakan oleh inflasi.

Perlu diketahui bahwa kita tidak akan bisa lepas dari inflasi dan selain inflasi juga terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai kekayaan yaitu suku bunga, dan nilai tukar (kurs), sehingga dengan kemampuan kita yang sebagai rumah tangga bukan goverment ataupun investor, hal yang dapat dikendalikan adalah mempelajari kunci mengelola, menghasilkan, dan melipatgandakan uang.

Terdapat beberapa fase yang perlu diketahui agar kita dapat mengetahui kapan sebenarnya kita mulai belajar ?, dan kapan kita mulai bekerja, berbisnis, serta di umur berapa kita dapat mandiri keuangan ?,  berikut terdapat empat fase keuangan yang dapat menjawab hal tersebut.

Fase pertama adalah fase anak-anak, yaitu ketika kita memang secara sosial dan mental masih belum bisa untuk menghasilkan uang dan mau tidak mau akan menjadi sosok konsumen, dan difase inilah seharusnya kita belajar bagaimana mengatur pengeluaran.

Fase kedua adalah fase remaja, yaitu ketika kita mulai bekerja untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru serta mulai menerima uang dari hasil usaha sendiri atau bekerja.

Fase ketiga adalah fase dewasa, yaitu kondisi kita seharusnya untuk membuka lapangan usaha, karena jika hanya bekerja sebagai sumber pendapatan untuk kita saja, maka setelah kita pensuin atau sudah tidak dalam kondisi prima lagi sumber pendapatan dari bekerja akan hilang, sehingga di fase ini harus bagi kita untuk memulai usaha (bisnis).

Fase keempat adalah fase tua, yaitu fase yang seharusnya kita sudah dapat mandiri keuangan dengan konsep uang yang bekerja untuk kita bukan kita yang keberja untuk uang, dengan arti bahwa sumber pendapatan kita dari hasil investasi atau bisnis yang sudah auto pilot.

Jika mengklasifikasikan empat fase diatas berdasarkan umur maka fase kanak-kanak yaitu dari kita lahir sampai awal umur 20 an, fase remaja yaitu diatara pertengaan 20 an sampai 40 an, fase dewasa yaitu diantara umur 40 an sampai 50 an, dan fase keempat yaitu diatas umur 60 tahun.

Keempat fase penting keuangan diatas bukan mengartikan bahwa kita telah terlambat, tetapi harus diambil pembelajaran bahwa sebelum kita menghasilkan uang kita harus tahu betul bagaimana mengelola pengeluaran (expense), dan selanjutnya berbisnis agar kita dapat menghasilkan uang yang cukup banyak sehingga dapat mencapai angkan mandiri keuangan entah dengan investasi atau ekspansi bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun