Perusahaan dalam menjalankan dinamikanya entah berbadan hukum terbuka ataupun tertupun, dan bahkan perseorangan sekalipun perlu melakukan analisis terhadap bisnis atau perusahaan mereka. Demikian karena menjalankan bisnis tanpa mengetahui keadaan bisnis merupakan hal yang tidak berguna dan bahkan merugikan, tentu orang berbisnis ingin mendapatkan untung (profit) bukan ?
tujuan atau fungsi dari seseorang yang memiliki profesi finance manager adalah meningkatkan nilai bagi para investor melalui beberapa cara yang salah satunya tentu profitabilitas perusahaan, tetapi menganalisis profitabilas saja juga tidak cukup sehingga seorang finace manager perlu melakukan analisis rasio yang terdiri dari: rasio likuiditas, rasion manajemen aset, rasio manajemen utang (liabilities), rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar.
Setiap rasio tersebut memiliki kegunaan tersendiri bagi perusahaan, sehingga tentu menjadi nilai plus adalah jika seorang finance manager dapat mengetahui mana diantara analisis ratio diatas yang dibutuhkan oleh perusahaan (corporate).
Rasio likuditas terdiri dari rasio lancar dan rasio cepat, yang dalam perhitunganya membagi antara total aset (current asset) dengan total utang (current liabilities), dan agak sedikit berbeda jika ingin menghitung rasio cepat.
Rasio manajemen aset memiliki tujuan agar aset yang digunakan oleh perusahaan dapat digunakan dengan efisien dan tidak menimbulkan biaya (expense) yang tidak dibutuhkan. Rasio manajemen aset terdiri dari rasio perputaran persediaan, rasio jumlah hari penjualan belum tertagih (piutang), rasio perputaran aset tetap dan rasio perputaran aset total.
Rasio manajemen utang tentunya untuk mengatur siklus liabilities yang dimiliki oleh perusahaan, karena hutang akan menjadi hal yang pasti ada dalam dinamika bisnis khususnya perusahaan dengan skala besar. Rasio manajemen utang terdiri dari rasio hutang terhadap total modal, dan rasio kemampuan (TIE).
Rasio profitabilitas sesuai dengan namanya yaitu untuk menganalisis profit perusahaan yang terdiri dari rasio margin operasi, rasio margin laba, return on total aset (ROA) atau pengembalian atas total aset, rasio pengembalian atas modal yang diinvestasikan (ROIC), rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa (ROE), dan rasio kemampuan dasar perusahaan menghasilkan laba (BEP). Perlu diketahui bahwa investor sangat menyukai nilai ROE yang tinggi.
Rasio terakhir yaitu rasio nilai pasar yang terdiri dari rasio harga terhadap laba per saham, rasio dan nilai pasar atau nilai buku. Rasio nilai pasar disini memiliki arti bahwa nilai sekuritas perusahaan yang dapat menggambarkan nilai suatu perusahaan di kalangan para investor di pasar saham.
Analisis rasio diatas tidak hanya penting bagi aktivis keuangan seperti finance manager dan konsultan keuangan perusahaan, tetapi juga bagi kamu para mahasiswa yang ingin terjun ke dunia keuangan entah sebagai pekerja keuangan ataupun investor individu, karena jika investor memahami analisis rasio suatu perusahaan maka dia dapat menganalisis fundamental perusahaan guna untuk mengukur return bagi investor.
Referensi: