Yang menjadi masalah adalah ketika hal-hal semacam ini mulai distandarkan. Misal jadi bahan gunjingan kalau seseorang tidak mau mentraktir seperti yang sebelumnya atau ditraktir tapi tidak semahal atau sebagus yang sebelum-sebelumnya.
Padahal kalau dipikir-pikir orang yang resign belum tentu menuju ke ekonomi yang lebih baik. Bisa jadi ia resign tapi belum dapat kerja yang baru dan harus menganggur selama beberapa bulan. Bukankah lebih baik uang tersebut mereka pakai untuk bertahan hidup sampai dapat pekerjaan baru?
Ya intinya mau membuat perayaan atau tidak itu terserah dari orang yang mau resign sementara tugas kita adalah tidak menstandarkannya agar mereka tidak terbebani.Â
Mungkin itu hadiah terbaik yang bisa kita beri untuk teman kita yang resign dan menempuh perjalanan karir baru. Selain doa, dukungan terbaik adalah tidak memberatkan langkah mereka dengan tuntutan-tuntutan perayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H