Kampung halaman menjadi kata bermakna tersendiri bagi para perantau. Jika dulu terasa biasa saja, setelah merantau begitu mendengarnya rasanya kok jadi istimewa.
Setiap kali mendengar kata kampung halaman rasanya campur aduk tak karuan, rindu, bahagia, trenyuh, sedih semua jadi satu.
Kampung halaman menyimpan segalanya dalam hidup seseorang. Sanak keluarga, kerabat, sahabat dan kenangan dari kecil hingga dewasa.
Jika seseorang merindukan kampung halaman itu artinya ia merindukan semua bagian dari diri orang tersebut, dari masa lalunya hingga masa kininya, dari masa suramnya hingga masa bahagianya.
Kampung halaman adalah tempat seseorang lahir dan tumbuh bersama keluarga, teman sebaya, serta di setiap sudut tempat adalah kenangan yang tak akan terganti dan ternilai.
Ada banyak kenangan di kampung halaman saya, biar bagaimanapun hampir 30 tahun saya tumbuh dan hidup di sana.
Yang pertama saya rindukan tentu saja rumah orang tua. Tempat paling dekat dan paling sering saya tapaki. Di setiap sudut rumah orang tua kita memuat semua kenangan. Momen indah, bahagia, sedih semua terekam dan tersimpan di balik laci memori rumah orang tua.
Kamar tempat mengadu lelah, ruang tengah tempat mengumpulkan rindu setelah beraktivitas seharian. Dapur rumah tempat paling banyak menyita waktu ibu, teras belakang tempat bakar-bakar kala idul adha serta tempat memasak ketupat kala idul fitri tiba.
Saya juga merindukan teman-teman semasa sekolah. Dulunya rumah kami berdekatan, sekalipun jauh paling beda RT tapi setelah dewasa dan menikah kami tinggal berjauhan, ada yg di luar kota ada yang hanya berbeda kecamatan dan kabupaten.
Momen-momen seperti lebaran adalah saat paling tepat untuk mengadakan reuni atau kumpul bersama. Biasanya teman-teman juga akan meluangkan waktu agar bisa bertemu.