Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pentingnya Memahami Sustainable dan Responsible Travel Bagi Para Traveler

17 April 2023   23:59 Diperbarui: 18 April 2023   00:10 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara garis besar sustainable and responsible travel adalah meminimalkan efek negatif dan memaksimalkan efek positif dari pariwisata. Efek yang dimaksud adalah dampak yang ditimbulkan traveller terhadap pariwisata baik lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya.

Hal hal yang bisa dilakukan traveller guna mendukung sustainable and responsible travel antara lain

  • Memilih menggunakan transportasi umum ketika travellingDengan menggunakan transportasi umum maka bisa mengurangi polusi udara. Selain itu juga dapat mengurangi kemacetan yang terjadi. Dengan menggunakan transportasi umum kita juga mendukung usaha transportasi lokal atau setempat.

  • Menghormati budaya setempatBeberapa waktu lalu sempat viral kasus seorang bule di Bali yang ngamuk ketika diingatkan oleh Pecalang sewaktu hari raya Nyepi. Hal semacam ini tidak menunjukkan penghormatan terhadap budaya setempat. Ketika travelling ke suatu tempat kita harus menghormati adat istiadat dan budaya dari tempat yang kita kunjungi seperti halnya pepatah berkata di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

  • Mensupport perekonomian lokal
    Salah satu caranya adalah dengan membeli produk-produk atau souvenir buatan dari masyarakat lokal. Hal ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat lokal. Dengan meningkatnya perekonomian penduduk setempat, maka pariwisata akan terus berkelanjutan.

  • Tidak Nyampah
    Beberapa tahun lalu saya sempat mengunjungi kota tua ketika tahun baru tiba. Karena jumlah pengunjung yang datang berjumlah ribuan maka sampah di mana-mana. Hal ini sangat disayangkan ketika tempat wisata yang seharusnya bersih rapi dan indah malah menjadi kotor dan berantakan. Hal semacam ini yang perlu dihindari ketika kita melakukan travelling ke suatu tempat. Di mulai dari kesadaran diri untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.

Indonesia sendiri kaya akan potensi wisata, banyak pula tempat yang belum diketahui publik tapi memiliki potensi wisata yang sangat besar. Sayangnya, tempat-tempat hidden gem semacam itu setelah viral dan diketahui masyarakat umum justru malah rusak.

Contohnya Amarylis garden yang merupakan taman bunga lili hujan yang hanya mekar sekali dalam setahun yaitu di awal musim penghujan. Taman ini begitu indah seperti taman bunga di belanda. Berkat keindahannya tempat wisata tersebut menjadi viral  dan mendatangkan begitu banyak pengunjung yang berbondong bondong datang untuk menikmati keindahan taman bunga lili hujan.

Sangat disayangkan sejumlah pengunjung justru melakukan tindakan tindakan yang tak patut hingga banyak tanaman bunga lili yang rusak. Diantaranya pengunjung mengambil swafoto namun sambil menginjak bunga. Adapula yang swafoto sambil rebahan diatas taman bunga. Hal ini menyebabkan sebagian besar taman rusak parah.

Rusaknya taman bunga di Amarylis Garden menunjukkan betapa para traveler di Indonesia sangat tidak memahami  sustainable and responsible travel. Para traveller cenderung menonjolkan ego masing masing dan lupa bahwasanya memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama menjaga kelestarian objek wisata yang dikunjungi. Menjaga kelestarian objek wisata dapat dimulai dari diri sendiri misalnya tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak merusak alam yang dikunjungi.

Maka dari itu penting  bagi seorang traveller untuk memahami apa itu sustainable dan responsible travel demi kemajuan pariwisata di  Indonesia. Kalau bukan kita yang menjaganya lalu siapa lagi? Dengan begitu banyaknya obyek wisata di Indonesia, tidak perlulah kita ke luar negeri. Kita harus bangga berwisata di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun