Kasus penipuan belum juga lelah, baru-baru ini kembali ramai kasus penipuan arisan online dengan jasa endorsement selebgram.
Contohnya Elly Sugigi yang harus menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Jawa Timur terkait iklan grup arisan online yang ia pasang di akun media sosialnya beberapa bulan lalu.Â
Tak main-main total kerugian yang diderita para korban mencapai milyaran rupiah. Elly sendiri mengaku mendapat honor satu juta rupiah untuk mengiklankan grup arisan online abal-abal tersebut.
Kasus penipuan seperti ini memang bukan pertama kali terjadi. 2018 lalu artis penyanyi Via Vallen juga menjalani pemeriksaan sebagai saksi perkara kosmetik ilegal Derma Skin Care Beauty. Via mengaku tidak tahu bahwa produk yang ia iklankan tersebut ilegal.
Endorsement sendiri adalah salah satu bentuk upaya promosi dengan menggunakan jasa selebgram. Semenjak pengguna sosmed meningkat, jasa endorse selebgram juga semakin dilirik para penggiat bisnis. Istilah yang cocok di sini yaitu di mana ada gula di situ ada semut. Di mana ada kerumunan manusia, di situlah potensi lahan bisnis berada.
Maraknya kasus penipuan memberi pelajaran para selebgram untuk lebih berhati- hati dalam menerima endors-an. Secara teknis, endorsement memang memudahkan siapa saja yang memiliki banyak followers untuk mengeruk pundi rupiah, tapi di sisi lain tanpa adanya filter, endorsement malah bisa menjerumuskan orang kepada kasus-kasus penipuan.
Dalam hal ini pengetahuan tentang marketing saya rasa sangat perlu. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang selebgram dan menerima endorse-an, maka penting bagi mereka untuk mempelajari ilmu marketing.
Cakupan marketing di sini sangat luas, tidak hanya berfokus untuk mencari keuntungan semata tapi juga berupaya untuk menjaga kelangsungan usaha atau bisnis secara jangka panjang.
Terkait kasus ini, selebgram juga dipandang sebagai seorang bisnismen dengan produk berupa layanan jasa iklan. Untuk menjaga kelangsungan usaha maka seorang selebgram harus memfilter produk-produk yang akan ia iklankan. Misalnya saja dari sisi legalitas produk, background company serta kualitas dari produk tersebut.
Bukan sekadar iklan, endorsement adalah juga soal kepercayaan. Sebuah perusahaan memilih selebgram tertentu karena yakin produknya akan laku atau diterima orang jika menggunakan jasa iklan si selebgram.Â
Dengan kata lain si selebgram adalah representasi dari produk yang diiklankan. Artinya, jika terjadi sesuatu dengan produk tersebut maka yang pertama dituju konsumen adalah selebgram yang mengiklankannya.