Dalam kondisi Jakarta, tren staycation sebetulnya sangat cocok untuk diterapkan. Khususnya bagi saya yang sangat mengidamkan waktu dan tempat yang tenang untuk menulis. Tak dipungkiri sehari-hari saya harus menulis di tengah kondisi bising dan aneka rupa gangguan lain baik dari dalam maupun luar rumah. Rasanya seperti ingin berteriak kencang tapi takut dikira gila.
Saya ingin bangun pagi tanpa teriakan tetangga dan suara bising motor yang lalu lalang. Tak ada kompor yang minta segera dinyalakan ataupun mesin cuci yang ingin segera diisi. Saya ingin bangun dengan perasaan damai untuk memulai hari dan menulis.
Tak melulu harus ke luar daerah dan luar negeri. Di Jakarta sendiri banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ancol misalnya, 5 tahun tinggal di Jakarta namun saya sekalipun belum pernah mengunjungi tempat yang satu itu. Miris memang, tapi begitulah adanya.
Saya sering bermimpi untuk bisa menikmati pantai Ancol di kala sunrise dan sunset tanpa takut dan kepikiran harus segera pulang ke rumah karena kemalaman pula kehujanan.
Jika dipikir-pikir saya adalah salah satu dari 10,5 juta warga Jakarta yang butuh staycation.
Andaikan bisa terealisasi, maka gambarannya akan begini: Saya menginap di Cordex Hotel Ancol, salah satu hotel yang secara letak sangat strategis dan dekat dengan tujuan saya. Di dalam hotel saya akan menulis dengan suasana tenang dan nyaman. Saya juga tak perlu risau mencari bahan tulisan karena di hotel tersebut sudah difasilitasi wifi.
Sore harinya saya akan mencari inspirasi dengan menulusuri dan menikmati keindahan pantai ancol. Pagi harinya saya akan kembali lagi ke pantai untuk menikmati sunrise. Sungguh kombinasi yang luar biasa!
Sepertinya rencana yang saya susun sudah sangat sempurna dan hanya butuh untuk segera direalisasikan. Itulah keinginan saya. Sebuah jeda untuk menikmati hari dengan melakukan hal yang saya sukai sebelum pada akhirnya kembali ke rutinitas seperti biasa.
So, apa kamu juga termasuk salah satu warga Jakarta yang butuh Staycation?
