Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Menjajal Aplikasi Madhang, Angin Segar bagi Ibu Rumah Tangga

22 Mei 2018   09:47 Diperbarui: 22 Mei 2018   12:32 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir tahun lalu, tepatnya senin tanggal 11 Desember 2017, anak ke-3 Presiden Joko widodo, Kaesang Pangarep bersama team, meluncurkan aplikasi online bernama 'Madhang'.  Aplikasi ini dirancang menjadi marketplace makanan rumahan dan termasuk dalam kategori Food and drink di play store android. Madhang berasal dari bahasa jawa yang berarti 'makan'.

Konsepnya sederhana, Madhang menjembatani penjual dan pembeli secara online. Bedanya dengan aplikasi semacam Go-Food dan Grab-Food adalah Madhang lebih berfokus kepada usaha mikro dengan memberdayakan para ibu rumah tangga agar bisa menghasilkan pundi rupiah melalui dapur masing-masing. 

Sesuai dengan historicalnya, Madhang terinspirasi dari ungkapan bahwa masakan terenak berasal dari dapur Ibu.  Dengan itu diharapkan, semua orang bisa mencicip resep rahasia ala rumahan yang selama ini hanya dinikmati oleh keluarga terdekat saja.

Karena penasaran, saya pun mendownload dan menjajal bagaimana aplikasi ini bekerja. Ada empat pilihan kategori di halaman muka, yang pertama 'Madhang' yang berisi kategori atau jenis menu, lalu 'riwayat', 'chat' dan 'profile' pemilik aplikasi. 

Halaman muka tidak jauh beda dengan aplikasi gojek, hanya lebih spesifik pada makanan. Pilihan menu terbagi menjadi beberapa kategori seperti aneka daging, berkuah, aneka mie, aneka nasi, minuman, jajanan, seafood, vegetarian dan roti.

'Riwayat' sendiri berisi histori pemesanan, sementara menu 'chat' memungkinkan mitra usaha dan konsumen melakukan komunikasi.

 'Profil' berisi pilihan untuk mendaftar menjadi mitra, di bawahnya tertera saldo Madhang pay, scan QR, Pengumuman, Verifikasi Identitas, Bantuan, tautan, tanya jawab dan penjelasan tentang aplikasi.  Bagi mereka yang sering menggunakan aplikasi online tak akan kesulitan untuk mengoperasikannya.

Untuk order, tinggal klik order dan ikuti isian yang muncul. Hanya saja awalnya saya sedikit bingung, karena mencoba order di beberapa tempat dan tidak menemukan pilihan pengiriman melalui ojek daring, sementaran Madhang sendiri di awal januari lalu menyatakan, telah melakukan kerjasama dengan Grab, tapi kok tidak ada pilihan pengiriman menggunakan Grab?

Rupanya pilihan pengiriman dengan Grab otomatis dilakukan oleh penjual setelah pembeli memilih pilihan 'delivery'. Pembeli membayar pesanan dan ongkos melalui Madhang Pay. Madhang memang telah bekerja sama dengan Paytern milik Yusuf Mansur sehingga memungkinkan konsumen melakukan top up saldo melalui pilihan menu 'Madhang Pay'.

Untuk menjadi mitra atau mendaftarkan usaha, kita bisa meng-klik menu pilihan 'menjadi mitra', lalu mengisi no identitas dan mengirim foto bersama no identitas ke kolom yang sudah tersedia.

Secara konsep aplikasi karya anak bangsa ini patut diapresiasi karena ikut andil dalam upaya meningkatkan perekonomian warga. Saya sendiri jadi tertarik meneruskan ide berjualan makanan online yang beberapa waktu lalu hanya terlintas di kepala. Dengan adanya wadah semacam Madhang, ibu rumah tangga bisa memulai usaha tanpa harus keluar rumah dan mengeluarkan banyak biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun