Saya dan suami  menggemari perayaan, apapun itu, termasuk hari kasih sayang.  Dengan merayakan kami jadi punya alasan untuk memberikan atau mengucapkan sesuatu. Nyatanya itu baik untuk merekatkan hubungan.
Saat merayakan sesuatu, kami menjadi orang yang mudah tersentuh dan merasa berarti bagi satu sama lain.
Suami saya adalah seorang Automation Engineer dibidang power plant. Pekerjaan tersebut mengharuskannya pergi ke mana-mana, berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain, dari satu pulau ke pulau yang lain. Kami sesekali hidup terpisah untuk beberapa saat. Karena pekerjaannya itu pun kami kerap melewatkan peringatan hari spesial tertentu. Tapi karena tak mau kalah, kami pun membayarnya di kemudian hari meski sedikit terlambat.
Semenjak menikah, pola perayaan hari kasih sayang kami beralih. Kami bukan lagi muda-mudi yang tengah dilanda kasmaran. Dulu kami sering bertukar kado, lalu pergi ke cafe terdekat untuk merayakannya. Sekarang, kami lebih memilih bercengkerama di dalam rumah dan mulai menghangatkan dapur.
Dulunya, saya adalah seorang gadis yang jauh dari dapur. Tapi semenjak menikah, saya jadi akrab dengan dapur dan bumbu-bumbu. Rasanya, ada kepuasan tersendiri ketika bisa memasak makanan untuk suami. Beruntung saya punya suami yang serba menerima, tak pernah menolak maupun mengkritik masakan saya. Baginya, apapun hasilnya, ia hanya tahu kata,"enak" dan "enak banget."Â
Ternyata memasak tidak sesulit yang saya bayangkan. Bahkan sekarang saya membuat akun instagram @tumbarmirijahe yang isinya resep-resep masakan yang sudah berhasil saya buat.
Selain untuk berbagi, saya membuat akun tersebut untuk menyimpan resep pribadi. Harapannya, kelak jika saya semakin menua dan tak mampu mengingat banyak hal, catatan di akun tersebut akan membantu. Atau jika kelak menantu saya ingin tahu resep masakan yang biasa saya masak, tinggal cek saja ke sana.
Momen kebersamaan saya bersama suami rata-rata tidak lama. Ia lebih sering kembali bekerja ke luar daerah. Karenanya, saat di rumah, kami memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Memasak menjadi salah satu tanda kebersamaan kami di rumah.
Kata orang, memasak bersama bisa menambah rasa cinta antar pasangan. Mungkin itu benar. Meski terkadang saya merasa ia malah membuat dapur amburadul. Ada-ada saja ulah tanpa sengajanya. Pernah ia menyiram tubuhnya sendiri dan seluruh isi dapur dengan sepanci air panaskarena kaget dan terpeleset. Ia kira pegangan pancinya anti panas.
Ia pernah pula menggosongkan panci karena lupa mematikan sayur sop yang tengah dihangatkan.