Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jarang Goyang Versi Shalawat Lebih Ramah Anak

23 Januari 2018   19:36 Diperbarui: 23 Januari 2018   21:15 5651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin kita sering mendengar puji-pujian sebelum adzan berkumandang yang melantunkan lagu jaran goyang tapi berbeda lirik dari masjid/musholla terdekat? Adalah Gus Azmi yang telah mempopulerkan lagu tersebut. Setelah diganti judulnya menjadi "Ayo Move on" (I love You Nabi).

Gus Azmi adalah pemuda 14 tahun asal probolinggo dengan wajah baby face dan banyak digandrungi remaja-remaja masa kini. Ia adalah vokalis grup Syubabanul Muslimin yang mengusung genre shalawat. Di tangan grup ini lagu-lagu nge-trend seperti secawan madu dan cinta terlarang berubah judul menjadi Ya Rosulullah dan Ya Robbi.

Lagu jarang goyang sendiri sudah sangat fasih dilantunkan oleh anak-anak jaman sekarang. Padahal secara lirik, kurang pas untuk anak-anak. Upaya penyelamatan dengan mengubah lirik lebih islami cukup menolong. Kalau tidak dilakukan, maka jaran goyang tak ubahnya lagu mars Perindo yang sangat dihafal betul oleh anak-anak melebihi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Bicara tentang Mars Perindo, mari iseng-iseng membuat penelitian. Seberapa hebat lagu tersebut mendekam di kepala anak-anak kita? Coba tanyakan kepada anak kita, anak tetangga, atau anak saudara kita, apa mereka hafal bahkan fasih melantunkannya?

Anak-anak sangat cepat tanggap terhadap lagu-lagu. Mereka tidak berpikir dalam-dalam atau punya waktu untuk menganalisis maksud dari lirik mau pun memahami kisah di baliknya. Mereka hanya mendengar not-not dimainkan dan menyukainya lalu not tersebut dengan sendirinya tertancap di kepala.

Lagu-lagu seperti Badass milik Awkarin dan Despacito, contohnya.  Mereka tidak memusingkan soal lirik. Mereka sekadar menikmati dan menyanyikannya di luar kepala.

Melihat hal seperti ini, upaya Gus Azmi untuk menyelamatkan ingatan anak-anak dari lirik jaran Goyang patut diapresiasi. Setidaknya, anak-anak tidak bernyanyi dan mengucap kata-kata "Apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang. Lihat jurus yang kan kubuktikan jaran goyang, jaran goyang."

Tentu si pembuat lagu asli tidak memprediksikan anak-anak sebagai penikmat ketika membuatnya. Lirik aslinya sendiri bercerita tentang seorang wanita yang kehilangan cinta dari kekasihnya dan berniat menggunakan cara guna-guna untuk mendapatkan cintanya kembali.

Mari kita lihat perbandingan lirik jaran goyang yang asli dan versi Gus Azmi.

Apa salah dan dosaku sayang,
Cinta suciku kau buang-buang..
Lihat jurus yang kan kuberikan,
Jaran goyang jaran goyang..

Jangan Bila Kau Pemuda Kuat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun