Ratusan petani teh rakyat tampak antusias dengan kehadiran Ibu Ir. Yuni Astuti, MA, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah dalam lokakarya Membangun Kesejahteraan Petani melalui Pola Kemitraan Koperasi Petani Teh Rakyat di Balai Desa Paninggaran, Pekalongan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 17 Juni 2015 Â oleh Paguyuban Petani Teh Rakyat Pekalongan Banjarnegara (PPTRPB) dan Yayasan Jawa Tengah Berdikari. Momentum ini menjadi penting bagi petani teh rakyat di jawa tengah untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi selama ini.
Pada pelatihan peningkatan produktifitas kualitas teh rakyat dua bulan lalu, penulis menyampaikan permasalahan pokok petani teh rakyat diantaranya perlunya varietas teh yang unggul, pupuk yang berkualitas dan ramah lingkungan, pemeliharaan kebun teh, prosesing, harga yang layak, pemasaran dan akses permodalan. lebih lengkapnya bisa baca di artikel ini http://www.kompasiana.com/45adil/nasib-petani-teh-rakyat-tidak-senikmat-rasa-tehnya_5529ad986ea834d852552d01 .
Bu Rokhyat, yang bekerja sehari-hari sebagai pemetik teh dan memiliki sedikit lahan teh menyampaikan bahwa saat ini selain harga yang tidak sesuai harapan petani, adanya pembayaran yang tertunda hingga 2 bulan seringkali membuat petani hidup dalam ketidakpastian, bahkan ada juga yang terpaksa anaknya berhenti sekolah karena kejadian tersebut.
Bapak Rusdiono, sebagai Ketua PPTRPB menyampaikan bahwa komoditas teh mulai diusahakan tahun 1986, dan hanya sekitar 6 tahun awal kondisi baik dan setelah itu terus mengalami kekurangpastian, para petani berharap adanya :Â
1. Peningkatan kesadaran petani teh bahwa komoditas teh jika diusahakan secara baik akan dapat meningkatkan pendapatan
2. Peningkatan ketrampilan petani dalam perawatan kebun
3. Peningkatan populasi tanaman per luasan lahan
4. Penggantian ke klon yang lebih unggul baik dalam produksi maupun ketahanan terhadap hama penyakit
5. Penguatan Kelompok
6. Tumpang sari dengan tanaman lain yang produktif
7. Diversifikasi usaha seperti peningkatan nilai jual melalui pengolahan pucuk segar