Apa yang kita bayangkan tentang menara Eiffel itu kalimat pertama yang pasti terlintas dalam benak kita. Apalagi bagiku dan keluargaku yang hanya keluarga kecil dan sederhana yang tinggal jauh dari kota besar. Tapi saat aku dan keluargaku jalan jalan dan berkunjung ke De Mata Trick Eye Museum. Kunjungan kami ke wahana fantasi De Mata Trick Eye Museum membuat aku bisa menjawab pertanyaan yang seringkali terlontar.
Ya, menara Eiffel bukan sekedar sebuah menara megah yang menjadi ikon negara Perancis saja tetapi menara Eiffel bagiku memberikan dorongan semangat dan keinginan untuk suatu saat bisa mengunjungi menara Eiffel secara nyata bersama keluarga tercintaku walau sekarang hanya bisa berswafoto dengan latar belakang menara Eiffel yang gagah dan megah. Pantas saja banyak orang bermimpi bisa mengunjungi menara Eiffel bahkan sepasang pengantin baru pun selalu menginginkan bisa berbulan madu di menara Eiffel walaupun harus mengeluarkan banyak dana tetap menara Eiffel menjadi impian setiap insan.
Begitu jelas perasaan kami tergambar melalui swafoto, kami begitu gembira dan bahagia. Seandainya suatu saat kami bisa mengunjungi menara Eiffel secara nyata dan langsung melihat kemegahannya. Ternyata jawabannya ada di hatiku. Menara Eiffel bukan hanya menjadi mimpi mereka yang mampu secara financial tapi juga bisa menjadi mimpiku. Aku hanya butuh semangat dan keyakinan bahwa aku bisa sampai kesana bahkan mengajak serta semua orang orang yang aku cintai. Caranya, jelas aku harus segera menyelesaikan kuliahku, segera bekerja dengan baik, menabung, hingga ahkirnya keinginanku untuk sampai dan melihat kemegahan menara Eiffel bisa terwujud bukan lagi hanya berhenti sebagai mimpi. Sebab orangtuaku bilang tidak ada yang tidak mungkin selama aku mau berjuang dan berusaha untuk mewujudkannya.
 Dengan melihat sinar kebahagiaan yang terpancar dari wajah orang-orang yang aku cintai, ayah, ibu, dan adikku mereka semua menjadi semangatku untuk mewujudkan keinginanku, mengajak serta mereka melihat kemegahan dan keindahan menara Eiffel yang tersohor itu. Rasanya aku sudah tidak sabar lagi sembari terus memupuk keinginan dan angan anganku bisa menginjakkan kakiku di negara Perancis dan melihat kemegahan menara Eiffel dari dekat sangat dekat dan nyata.
Dalam hati aku berkata dan berjanji bukan hanya dalam judul film saja "Love in Paris" yang bisa kesana tapi aku juga bisa. Menara Eiffel yang megah dan kota Perancis yang mewah tunggu kedatanganku bersama orang-orang tercintaku ya. Suatu saat pasti kami sekeluarga kesana tidak hanya membayangkan melalui swafoto.Semoga Tuhan mengabulkan dan mewujudkan keinginanku untuk membahagiakan keluargaku. Amin.
Negeri Sejuta Lolipop
Siapa yang tidak menyukai lolipop? Aku rasa baik anak-anak maupun orang dewasa pasti menyukai lolipop. Selain rasa lolipop yang manis, lolipop juga memiliki warna yang beraneka ragam. Saat mengunjungi De Mata Trick Eye Museum aku menemukan salah satu spot foto yang sangat menarik. Spot foto tersebut didominasi warna pink dan terdapat lolipop yang berwarna-warni. Aku tertarik untuk berfoto di spot tersebut karena nuansa dalam spot foto terlihat ceria dan penuh warna layaknya hidup yang dipenuhi dengan warna-warna kehidupan.
Aku memberi judul pada foto di atas "Negeri Sejuta Lolipop" karena terdapat banyak gambar lolipop 3D yang sangat menggemaskan untuk diabadikan. Seperti diatas tadi sudah kusinggung tentang karamaian warna lolipop dan rasanya yang manis diibaratkan kehidupan itulah seperti lolipop. Diusiaku yang sekarang sudah menginjak dewasa juga selalu diwarnai oleh manis dan pahitnya kehidupan.
Berswafoto dengan lolipop seolah selalu mengingatkan aku untuk tetap menyadari bahwa perjalanan hidup manusia itu penuh dengan warna ada merah, pink, biru, abu-abu bahkan hitam sekalipun tapi setelah kita merasakan pahitnya ujian dan cobaan kehidupan pasti kelak kita akan merasakan manisnya asal kita mau bersabar dan ikhlas menerima semuanya itu. Lolipop ternyata banyak mengajarkan tentang falsafah kehidupan yang harus dijalani semua orang.
Betapapun besar dan banyak godaan serta rintangan yang ada kita harus menghadapinya tetap dengan senyum seperti yang kulakukan saat berswafoto. Sebab dengan senyum kita akan mampu dan bisa jalani semua keadaan. Â Mengapa aku naik ayunan di negeri sejuta lolipop? Karena ayunan selalu bergarak kedepan lebar dan jauh itu artinya kita harus bisa meninggalkan masa lalu dan positif menatap masa depan walau sesekali kita memang perlu menjejakkan kaki kebelakang sedikit saja selebihnya kita harus melontarkan kaki sekuat tenaga untuk meraih keberhasilan dimasa mendatang.
Bersua Bersama Angsa Putih
Terbayang kala aku kecil dulu, setiap malam sebelum tidur ibu pasti mendongeng untukku. Dongeng tentang putri raja, tentang bidadari, tentang kakek yang baik hati, tentang peri yang selalu menolong. Dari setiap dongeng yang kudengar sebelum aku tidur salah satu yang sangataku ingat dan berkesan dihati adalah dongeng ibu tentang perjalanan putri angsa untuk menemukan kebahagiaannya. Diusiaku yang masih belia dongeng tentang putri angsa sangat menorehkan ingatan dan keinginan yang kadang tidak masuk akal yaitu seandainya aku yang menjadi putri angsa di dongeng ibu, aku pasti bahagia, sebab baru mendengar ceritanya saja sudah mampu menerbangkan begitu tinggi halusinasiku.
Tanpa diduga setelah berpuluh puluh  tahun dongeng itu kudengar dan bahkan sekarang ibu sudah tidak lagi mendongeng untukku sebelum tidur karena sekarang aku sudah tumbuh menjadi gadis dewasa dan malu tidur bersama ibu tiba-tiba anganku tentang putri angsa seperti timbul lagi. Ini semua berawal dari ketidaksengajaan. Ceritanya untuk mengakhiri tahun sekaligus mengawali awal tahun baru aku beserta keluarga besarku rekreasi ke De Mata Trick Eye Museum. Sebelumnya kami sudah mendengar bahwa dikota tempat tinggalku ada museum itu tapi aku dan keluargaku sama sekali tidak tau apa koleksi dari De Mata Trick Eye Museum itu. Akhirnya karena pandemi juga kami putuskan rekreasi kali ini ke situ.
Waktu kami masuk kesana ternyata De Mata Trick Eye Museum terdiri dari beberapa wahana, ada wahana gurun pasir, wahana transportasi, termasuk wahana yang akhirnya menjadi kesepakatan kami untuk masuk yaitu wahana fantasi. Kami sekeluarga penasaran dengan wahana itu, wahana fantasi itu apa? Ternyata wahana fantasi afalah wahana dimana menunjukkan dunia angan yang salah satunya putri angsa seperti dalam dongeng ibu dulu. Bahkan aku berkesempatan berswafoto dengan ibuku yang selalu mendongeng untukku. Hasil swafoto kami diluar dugaan juga indah dan natural sekali berlatar belakang air terjun ditengah danau berair jernih. Aku bersuka cita menikmati indahnya hari bersama ibu dengan naik angsa sebagai tungganganku. Aku tertawa lepas sangat menikmati indahnya hidup ditemani ibu dan angsa kesayanganku seraya menantikan sang pangeran angsa yang kelak akan menjemputku. Rasanya betul betul seperti nyata, riil dalam hidupku.
Aku jadi teringat dulu ibuku selalu bilang setiap mau mendongeng bahwa dongeng tetaplah dongeng, mungkin dongeng bisa menghibur hati yang sedih ataupun gundah gulana, dongeng juga hanya rangkaian cerita fiksi pengantar tidur tapi jika dongeng bisa mengantarkan kita berangan-angan dan berandai-andai maka suatu saat kita bisa menjadi seperti tokoh dalam dongeng setidaknya bernasib sama seperti dalam dongeng. Pantas dulu ibu tidak pernah mau memberiku dongeng hal-hal yang sedih ibu selalu mendongeng kisah putri dan pangeran yang berhati baik dan mulia yang semua dongeng ibu selalu berakhir bahagia.
Dan dongeng tentang putri angsa yang selalu membekas dihatiku sekarang walau hanya melalui swafoto aku seperti merasakannya. Di De Mata Trick Eye Museum dengan koleksi fantasinya telah berhasil membawa aku merasakan dan mengumbar anganku diwaktu kecil menjadi seorang putri angsa yang cantik, yang sedang menaiki angsa kesayangannya mengarungi setiap sudut telaga yang berair jernih dan tenang ditemani ibunya yang sangat menyayanginya untuk menunggu sang pangeran yang hendak menjemput dan membawanya ke istana kebahagiaan.
Mekarnya Bunga Matahari
Keluargaku terutama aku sangat menyukai segala rupa tentang matahari, sinar matahari, bunga matahari bahkan makanan olahan dari bunga matahari yang dinamakan kwaci matahari kami suka. Dulu waktu kami kecil ayah sering bercerita tentang segala hal yang menyangkut matahari. Kata ayah dulu waktu aku lahir berat badanku sangat kecil dibanding kakak dan adikku. Otomatis ayah dan ibuku sangat mengkhawatirkan keadaanku. Oleh dokter mereka hanya diberi pesan untuk menjemur tubuhku yang mungil manakala ada sinar matahari. Dari situlah ayah selalu bilang bahwa matahari adalah sumber kehidupan. Ayah juga selalu menasehati aku dan saudara-saudaraku untuk meniru dan belajar dari sifat matahari. Ayah bilang dewa matahari adalah dewa yang kuat dan pemberani, sinar matahari juga membuat semua ciptaan Tuhan bahagia kehangatan yang dipancarkan matahari mampu membuat semua mahluk merasa nyaman. Sehari saja matahari tidak menampakkan dirinya seluruh bumi bersedih begitu kata ayah.
Ibu juga bilang matahari itu ibarat pengharapan semua makluk hidup sekaligus matahari bisa menjadi gambaran nyata perjalanan hidup manusia. Matahari yang terbit dari timur adalah awal dari perjalanan manusia, matahari yang diatas kepala terasa sangat panas itu menandakan kehidupan manusia yang sudah mencapai puncak kesuksesannya tapi justru disitulah banyak godaan dan rintangannya maka terasa panas dikepala dan ditelapak kaki saat kita menginjak bumi tanpa alas kaki, dan matahari semakin lama semakin condong ke barat itu mengajarkan sekaligus mengingatkan manusia untuk menyadari keadaan dirinya yang sudah berumur sehingga harus segera mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Perasaanku waktu berswafoto didalam bunga matahari seolah memberi gambaran bahwa aku siap hidup seperti bunga matahari yang bisa memberikan keceriaan kepada siapapun. Bunganya yang indah dan sederhana seperti mengajarkan aku tentang kesederhanaan dan kesahajaan hidup. Warna kelopak matahari yang kuning dan tidak beraneka warna mengajarkan aku untuk fokus pada cita-cita hidupku. Keinginan orangtuaku agar semua anak anaknya seperti matahari dengan senyum manis terkembang dihamparan kebun bunga matahari seolah menjadi pelecut semangatku untuk hidup seperti matahari, agar keinginan orangtuaku terpenuhi. Bersama matahari aku berjanji untuk menjalani hidup dengan semangat matahari dan membahagiakan hati kedua orangtuaku yang selalu bangga dengan matahari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H