Mohon tunggu...
Prasodjo prijonggo
Prasodjo prijonggo Mohon Tunggu... -

Pernah bekerja di perusahaan multi nasional, sekarang pensiun dan menyukai novel pramudya ananta tur, remy silado dan dan brown.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lenyapnya Sebuah Legenda Sepakbola di Jakarta

21 Januari 2011   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:19 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hari hari terakhir ini sibuk dan hiruk pikuk media cetak, elektronik dan dunia maya ribut tentang PSSI-nya Nurdin Halid yang  sedang asyik berkonggres ria di Bali. Pun pula meriah tentang LPI versus PSSI, juga marahnya sebagian pecinta bola pada Riedl ketika menolak pemain LPI masuk dalam squad Timnas.

Tulisan singkat ini tidak akan menyorot apa lagi mengulas tentang hal itu karena sudah banyak mereka yang piawai  mengulas, menganalisis dan menyarankan untuk kebaikan PSSI. Lepas pandangan kita akan suatu berita bahwa atas keputusan MA, lapangan bola milik UMS di bilangan Mangga Besar yaitu Lapangan bola Petak Singkian mau di eksekusi oleh Kajari Jakarta Pusat hari ini. Tidak ada satu LSM yang bergerak dibidang Olah Raga atawa juga pentolan Olah Raga di KONI apalagi PSSI yang membela Pengurus UMS yang telah memakai lapangan ini sejak 1935 untuk melatih, membina dan mngembangkan Sepakbola di Batavia dan selanjutnya Jakarta dan Indonesia. Padahal kalau tidak salah pelatih berkharisma dan bertangan dingin yang pernah membawa kejayaan Timnas dikancah Internasional Endang Witarsa memulai kariernya disini. Dan kalau tidak keliru pula ada 3  anggota Tim Olimpiade Legendaris Melbourne 1956, waktu menahan Juaranya yaitu Uni Sovyet dengan 0 - 0 berasal dari Petak Singkian pula. Mereka adalah Tan Liong Houw, Kwee Kiat Sek dan Pwa Sian Liong. Kok bisa ya insan olahraga terutama PSSI dan Persija tidak menaruh perhatian sama sekali tentang masalah ini.

Petak Singkian didirikan tahun 1905 dan dipakai oleh Klub Uited Makes Strength (UMS) sejak 1935, dan kalau menurut berita Kompas Cetak Hari ini, sebenarnya pemilik sudah menjualnya ke UMS sejak 1954, tapi karena satu dan lain hal bisa terjadi silang sengketa yang berakhir dengan penyitaan. Yang saya sesalkan adalah Persija sudah kehilangan lapangan  bersejarah di Menteng yang oleh pak Sutiyoso dialih fungsikan menjadi taman terbuka. Dan kini salah satu anggota Persija kehilangan lapangan lagi. Lalu dimana anak anak didik UMS mau bermain bola? Melihat tahun berdirinya lapangan 1905, berari sudah seabad lebih 5 tahun lapangan ini berdiri dan patut menjadi Heritage alias harus dilindungi oleh Undang Undang Perlindungan Cagar Budaya atau apalah namanya seperti yang juga dilakukan di Kota Tua, dan  bangunan bangunan tua di Menteng. Apakah Dinas Pariwisata dan Budaya DKI tidak memperjuangkannya dan membiarkan saja hal ini terjadi. Lokasi Mangga Besar, semua tahulah, memiliki nilai Komersial yang terlalu amat sangat tinggi sekali,  mungkin saja nantinya disini akan dibangun Pusat Perbelanjaan yang sangat laris manis. Nafsu jahat para pengincar Petak Singkian telah tercium dengan semerbak disini. Sayang banget PSSI  semestinya berkepentingan akan hal ini dan Persija lebih khusus lagi terkesan membiarkan saja hal ini terjadi. Saya sangat menyayangkan hilangnya ruang terbuka hijau yang kebetulan adalah sebuah lapangan bola dengan nilai sejarah yang cukup bagus jadi lenyap, ditelan metropolitanisasi Jakarta. Tapi memang bangsa ini kurang mampu melihat hal hal yang begitu, lapangan IKADA di dekat Gambir sudah hilang, Lapangan Persija Menteng lenyap dan sebentar lagi Petak Singkian sirna. Sayang sekali, tapi apa dayalah kita kita ini. Semoga ini yang terakhir. Good Bye Petak Singkian Wlcome Pusat Perbelanjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun