Mohon tunggu...
Prasodjo prijonggo
Prasodjo prijonggo Mohon Tunggu... -

Pernah bekerja di perusahaan multi nasional, sekarang pensiun dan menyukai novel pramudya ananta tur, remy silado dan dan brown.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Potensi Gagalnya Sea Games XXVI Palembang-Jakarta!!

13 Juni 2011   02:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:34 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_116286" align="aligncenter" width="640" caption="Logo SEA Games 2011/Admin (KOMPAS.com/SEAG2011)"][/caption] Untuk kesekian kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Pesta Olahraga se Asia Tenggara. Kali ini mencoba untuk diadakan di 2 kota sebagai tuan rumah yaitu Palembang dan Jakarta. Palembang setelah pernah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional tahun 2004, telah menjelma menjadi sebuah kota Metropolitan kedua di Sumatra setelah Medan. Dan beberapa kali menjadi tuan rumah Olahraga Internasional. Stadion Jakabaring menjadi sedikit lapangan bola yang bisa disebut memenuhi syarat untuk pertandingan kelas Internasional. Wong kito boleh bangga. Ancaman kesuraman Seagames kali ini bukan hanya karena prestasi Olahraga Indonesia yang sedang jeblok juga tanda tanda adanya kesialan mulai mengganggu persiapan non Olahraga. Dimulai dengan tertangkap basahnya Sesmen Pemudan dan Olahraga sdr. Wafid yang ternyata menjadi mega dinamit bagi Partai yang sedang berkuasa. Bendahara Umumnya ternyata terindikasi ikut terlibat dalam suap menyuap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. Bahkan hingga saat ini malah ngacir ke Singapore menghindari atau dihindarkan dari usaha penangkapan oleh KPK.  Dia telah menjadi Tersangka dan bisa bisa menjadi pesakitan. Bau tidak sedap ini juga berpotensi menuju ke arah Menteri Olahraga yang juga sudah  diperiksa KPK. Yang lain adalah berita bahwa beberapa venues untuk lomba sport di ajang Asia Tenggara ini belum siap, padahal tempo tinggal sekitar 135 hari lagi upacara pembukaan akan dilangsungkan. Venues untuk Atletik, Aquatic dan Menembak belum kelar dan masih dibutuhkan dana 200 M rupiah lagi, sementara dari berita Kemenpora sudah angkat tangan karena APBNP tidaklah mungkin untuk mendanai venues ini mengingat bahwa APBNP baru bisa cair sekitar September, jadi tidaklah keuber untuk mendanai ketiga venues tersebut. Malahan dengan enteng dikatakan supaya dicari dari dana CSR beberapa Perusahaan Swasta. Maka pening tujuh keliling OC Local di Palembang. Seperti diketahui bahwasanya cabang Atletik dan Aquatic adalah cabang yang menyediakan medali terbanyak dibanding semua cabang yang terselenggara. Aneh ibu Olahraga malah pengadaannya di momor sekiankan. Ini tentu juga secara tidak langsung menjadi tanda tanya sudah siapkah kita sebenarnya menyelenggarakan event ini. Ada lagi sebuah kendala yang diributkan. Terbersit keinginan untuk menyelenggarakan sebuah Upacara Pembukaan yang spektakuler. Entah akan menjadi kenyataan atau tidak namun yang jelas spektakuler adalah beaya yang disediakan untuk Opening Ceremony ini cukup fantastis yaitu Rp.75 Miliar. Lebih seru lagi tender untuk ini dimenangkan oleh sebuah perusahaan EO bernama Berlian Entertainment. Mafhum diketahui bahwa Berlian ini salah satu pemiliknya adalah darah biru Cikeas yaitu Mas Ibas. Seandainya toh pemenangan tender dilakukan denga benar publik tetap berpersepsi pasti ada sesuatu yang bermain dibelakang layar. Malangnya ada adagium "Intention is not behaviour Perception is Reality". Walau kenyataannya tidak tapi Persepsi adalah Kenyataan. Ngeri kan kalau publik sudah berpersepsi buruk? Maka tambah lagi sebuah aroma tidak sedap di event ini. Akankah dapat menjadi  event yang membanggakan bagi kita? Sebuah tanda tanya yang kita belum tahu jawabnya. Yang menyangkut Sport juga ada. Diberitakan ada kerunyaman di PB Persani yaitu Induk Olahraga Senam. Kita harus menaruh hormat di Atlet Senam ini dengan upaya seadanya mengumpulkan dana dari para atlet dan pelatihnya walau berlangsung di tempat yang kurang layak namun mereka tetap melakukan latihan dengan semangat tinggi. Mereka telah mengeluarkan uang sekitar Rp.64 juta yang dijanjikan akan diganti setelah dana latihan turun. Nah ini dia, ketika dana turun bukannya diberikan ke Atlet tapi dibawa kabur Ketua nya yang bernama Suwardi. Teganya teganya teganya.....Cerita belum usai, hebatnya Suwardi ini adalah makhluk halus karena tidak ada satu orangpun anggota pengurus PB yang tahu profile Suwardi, rumahnya dimana perusahaanya apa tidak satupun yang tahu. Bahkan ketika rumah yang sesuai KTP disambangi ternyata hanyalah sebuah Ruko, tutup pula!! HP dicoba di hubungi talulit talulit , kok bisa begitu ya. Sungguh sebuah pertunjukan sandiwara yang sulit di saingi oleh Teater Koma atau oleh Mas Butet bahkan Laskar Pelangi the Musical!! Macam mana Atlit akan dapat berprestasi dengan benar, baik dan all out kalau begini. Mengharap Emas dapatnya lumpur.....kasihan kan para atlit kita. Saya hanya bisa geleng geleng kepala dalam hal ini dan berdoa semoga jangan gagallah Seagames Palembang-Jakarta yang akan  membawa nama negara. Kalau sampai berantakan sungguh Indonesia akan makin terpuruk citranya baik dibidang prestasi atlit tapi juga malahan tercitra sebagai juara Korupsi, juara Nilep. Semoga tidaklah itu terjadi. Twitter @BandungPrasodjo. FB Prijonggo Prasodjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun