Koran bekas seringkali menjadi sampah yang kebanyakan hanya digunakan untuk membungkus barang ataupun menjadi alas ketika kita akan melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan noda atau kotoran. Pemanfaatan tersebut bisa dibilang kurang maksimal dan tidak memiliki nilai jual. Namun, kelompok Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Kelompok 67 gelombang 6 ini berhasil menyulap koran bekas menjadi barang-barang yang tidak hanya memiliki nilai jual namun juga nilai kegunaan tinggi. Kelompok PMM bersama Bank Sampah Dusun Bumi Banten Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat, mengadakan pelatihan daur ulang koran agar masyarakat juga dapat tertarik untuk mengolah koran-koran bekas menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat.
Hasil daur ulang koran bekas (Dokpri)
Hasil daur ulang koran bekas (Dokpri)
Dalam pelatihan tersebut, pengelola bank sampah sekaligus anggota BPD Desa Dauh Puri Klod, Ajik Widarsa membina dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa tentang metode pembuatan barang-barang dari koran bekas. Dengan menggunakan metode linting atau gulung, koran-koran bekas ini dapat dibentuk menjadi bermacam-macam barang seperti tatakan gelas, piring, keranjang, wadah buah, tempat tisu, tempat perhiasan, tutup piring, dan masih banyak lagi. Koran-koran yang sudah digulung akan dikuatkan dengan lem kayu sehingga tidak mudah lepas dan berbentuk kokoh. Tahap terakhir setelah pelapisan menggunakan lem kayu, barang-barang tersebut akan dicat menggunakan cat poster, plitur, ataupun pewarna lainnya sesuai kreativitas masing-masing. Koran-koran bekas yang tadinya tidak memiliki nilai jual, kini menjadi barang yang bukan hanya cantik dilihat namun juga memiliki nilai kegunaan yang tinggi. Barang-barang ini juga bisa menjadi ladang rezeki baru bagi masyarakat. Hasil daur ulang yang telah dibuat ini dapat dijual dan menghasilkan keuntungan yang lumayan besar mengingat bahan baku untuk membuatnya sangat mudah ditemukan dan juga hanya memerlukan biaya yang minim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya