Mohon tunggu...
YOSIAULIA
YOSIAULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa || Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Culinary, regional food, local culture,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Permainan Tradisional di Kalangan Generasi Milenial

26 Oktober 2022   01:17 Diperbarui: 26 Oktober 2022   01:25 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cespsite.wordpress.com/

Berbicara tentang permainan tradisional pada saat ini tentunya sudah sangat sulit untuk kita temui, bukan tanpa sebab permainan tradisional luntur dan mulai hilang begitu saja. Permainan tradisonal dikalangan anak-anak tergeser dengan permainan modern, anak- anak beralih ke permainan modern seperti permainan (game) yang ada di gadget.

Tentunya disini peran orang tua dan lingkungan sekitar perlu dipertanyakan, kebanyakan orang tua pada sekarang ini memberikan gadget kepada anaknya dikarenakan hal tersebut  dapat meringankan beban orang tua ketika anak mereka menangis (rewel) maka, solusi yang diambil oleh orang tua adalah memberikan anak mereka gadget agar anaknya tidak rewel.

Di lingkungan sekitar saya misalnya, anak usia 2-3 tahun sudah mahir untuk mengoperasikan gagdet, mereka sudah bisa mencari dan menonton video di youtube sendiri. Hal itu tentunya memberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jika orang tua bebas memberikan gadget dan tidak mengawasi atau mengontrol apa saja yang ditonton dan diakses oleh anak, maka anak tersebut bisa jadi melihat atau menonton tontonan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak. 

Anak yang sedari kecil sudah terbiasa diberikan gadget maka anak tersebut lebih asyik sendiri dengan gadgetnya dan sosialisasi dengan teman teman nya sudah pasti juga berkurang. Anak akan cenderung lebih suka menyendiri, dan malas untuk berinteraksi fisik bersama teman teman seusiannya. 

Jika dibandingkan dengan manfaatnya tentunya lebih besar lagi dampak negatif yang diterima oleh anak, terlalu lama bermain dengan gagdet maka akan berpengaruh juga terhadap kesehatan anak yaitu kesehatan mata, paparan atau radiasi dari sinar gadget mengakibatkan otot-otot mata menjadi cepat lelah, menjadi  buram, tak jarang anak-anak yang terlalu lama bermain gadget akan mengeluh matanya perih atau nyeri.

Lalu, bagaimana cara mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak di era gempuran teknologi yang sudah merajalela seperti sekarang ini? 

 Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua yaitu dengan menceritakan kepada anak bagaimana serunya permainan tradisional pada zaman dulu. Selain itu juga memberikan contoh dan mengajak anak bermain secara langsung sehingga anak tidak hanya mendengar saja tapi juga bisa ikut bermain dan tau bagaimana keseruan dalam bermain permainan tradisonal. 

 Alangkah lebih baik jika orang tua mengawasi dan memiliki waktu bersama untuk dihabiskan bersama anak-anaknya, karna di umur anak-anak 2-5 tahun masih sangat perlu bimbingan dan pengawasan penuh dari orang tua


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun