Urbanisasi, dengan segala dinamikanya, membawa sejumlah dampak negatif yang kompleks ketika dikaitkan dengan isu global Rohingya. Meningkatnya migrasi ke kota-kota besar membawa tantangan serius, terutama terkait peningkatan tekanan pada sumber daya, ketidaksetaraan ekonomi, dan eskalasi konflik sosial.
Salah satu dampak signifikan adalah ketidakseimbangan ekonomi yang dapat terjadi akibat urbanisasi yang cepat. Seringkali, ketika penduduk bermigrasi ke kota, mereka dihadapkan pada kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Kelangkaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka, bersama dengan biaya hidup yang tinggi, dapat menciptakan ketidaksetaraan yang merugikan, memberikan dampak negatif pada kesejahteraan masyarakat yang baru tiba.
Di sisi lain, ketika kita menyatukan konteks urbanisasi dengan isu global Rohingya, permasalahan hak asasi manusia dan krisis pengungsi menjadi semakin rumit. Urbanisasi di kota-kota besar seringkali memperburuk kondisi hidup masyarakat Rohingya yang terusir dari tanah air mereka. Kondisi sosial dan ekonomi yang rentan di perkampungan kota dapat mengakibatkan ketidaksetaraan yang lebih besar bagi komunitas pengungsi, memperburuk penderitaan mereka.
Tak hanya itu, ketidakstabilan dan ketegangan sosial yang mungkin muncul di lingkungan urban dapat menambah kompleksitas pada isu global Rohingya. Persaingan sumber daya dan ketidakpastian ekonomi dapat menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi integrasi masyarakat yang terkena dampak. Ini dapat mengakibatkan peningkatan konflik antar kelompok, memperkeruh suasana sosial di kota-kota tersebut.
Pentingnya pendekatan holistik untuk memahami dan mengatasi dampak negatif urbanisasi dalam konteks isu global Rohingya tidak dapat diabaikan. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat sipil untuk mengembangkan strategi yang dapat mengurangi ketidaksetaraan, meningkatkan akses ke pendidikan dan pekerjaan, serta mempromosikan integrasi masyarakat yang terkena dampak, agar kita dapat menciptakan lingkungan urban yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H