Society 5.0 adalah integrasi teknologi dan manusia, mencakup penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Big data meliputi volume dari sejumlah data besar, variety (format data yang berbeda dari berbagai sumber), value (ekstrak data yang berguna), Velocity (kecepatan tinggi akumulasi data), veracity (inkonsistensi dan ketidakpastian data).
Society 5.0 merupakan gambaran teknologi masa depan berbasis AI yang digunakan sebagai pemberian solusi seperti masalah sosial guna meningkatkan kualitas hidup manusia, transformasi data teknologi yang menuntut munculnya inovasi baru dalam kegiatan sehari-hari seperti pertukaran ide baik individu ataupun kelompok. Oleh karenanya setiap individu dituntut harus bisa menyesuaikan potensi dan keterampilan sesuai kondisi yang terjadi saat ini.
Layanan konseling merupakan layanan jasa yang subjeknya manusia, layanan bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan yang di lakukan oleh konselor guna memfasilitasi perkembangan klien untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, dan megambil keputusan.
Pola karir yang diberikan institusi pendidikan harus sesuai dengan generasi karena mempengaruhi karakteristik di lingkungan kerja, kehidupan sosial, maupun pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan siswa dan mahasiswa dalam menggunakan media sosial sehingga bisa menggunakan media sosial dengan bijak.Â
Covid-19 memberikan dampak positif dan negatif bagi dunia pendidikan, dan masyarakat, salah satu dampaknya yaitu: memaksa generasi X (1965 - 1075), generasi Y (1977-1994), generasi Z (1995 - 2010), dan generasi alpha (2011 - 2025) dituntut untuk menguasai teknologi. Karir tidak dapat dipisahkan dari aspek fisik, biologis, dan digital, mengingat ada beberapa profesi yang akan hilang pada era society 5.0. Maka dari itu, career center di perguruan tinggi dipandang sangat perlu untuk memberikan alternatif karir, bimbingan karir bagi mahasiswa, sehingga tidak ada lagi pengangguran, namun bagi profesi yang tidak akan hilang, tetap perlu upaya pengembangan.
Era society 5.0 adalah era dimana manusia dituntut untuk menguasai teknologi, dalam dunia bimbingan dan konseling manusia dituntut untuk bisa mengembangkan teknologi, agar program bimbingan dan konseling mampu menjangkau lebih banyak khalayak publik dengan memanfaatkan teknologi yang ada.Â
Hal ini bertujuan supaya tercapainya jaringan yang lebih luas, mencakup generasi X sampai dengan generasi alpha, dengan penyampaian yang simpel melalui IT, diharapkan bisa lebih efisien dan efektif untuk semua generasi. Selain itu, penggunaan media sosial harus dimanfaatkan sebijak mungkin dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai sarana tempat pengenalan program bimbingan dan konseling.
Oleh: Evi Tamala, Mahasiswa Program Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H