BY. EVINOLA, SP
Memiliki anak adalah impian setiap orang tua yang baru menikah, memiliki anak dengan prestasi hebat juga merupakan harapan setiap orang tua. Siapa yang tidak bangga memiliki anak dengan segudang prestasi. Hasil jerih payah orang tua sejak anak kecil hingga bisa berprestasi seakan terbayarkan dengan piagam atau piala yang diperolah anak.Â
Dengan alasan itu juga sebagian besar orang tua akan memilih tempat pendidikan anaknya. Bahkan semua orang tua menginginkan anaknya bersekolah di lembaga pendidikan yang berkualitas.
Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak tidak terlepas dari latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan orang tua. Orang tua yang paham tentang pendidikan akan berupaya agar anaknya memperoleh pendidikan yang baik. Memanajemen waktu anak dirumah, apakah itu waktu bermain atau pun waktu belajar merupakan bentuk peduli terhadap kepentingan pendidikan anak.
Akan tetapi tidak semua orang tua peduli dengan pendidikan anaknya, masih ada juga ditemukan faktanya orang tuanya tidak mengetahui apa saja yang dilakukan anaknya begitu keluar dari rumah. Karena kesibukan orang tua dan lupa memperhatikan keberadaan anak, terkadang membuat anak merasa bebas karena tidak ada pengawasan dari orang tuanya.Â
Sehingga sering kita jumpai anak -- anak yang berangkat dari rumah berpamitan dengan orang tuanya untuk kesekolah, akan tetapi anak tidak pernah sampai ke sekolah. Permasalahan ini akan tetap berujung kepada orang tua karena kelalaian orang tua sendiri.
Orang tua dengan latar belakang pendidikan yang rendah akan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada pihak sekolah, mereka lupa waktu anak lebih banyak berada dirumah dibandingkan di sekolah. Belum lagi ketidak tahuan orang tua terhadap pengetahuan apa yang saja yang sudah di dapat oleh anak di sekolah. Seperti anak yang menguasai penggunaan tablet atau jaringan internet.Â
Sementara orang tua tidak memiliki kemampuan untuk menguasai hal tersebut. Hal ini menyebabkan orang tua tidak dapat mengawasi dan mengontrol apa yang didapatkan oleh anak melalui media tersebut.
Oleh sebab itu orang tua juga harus care dan peduli dengan apa yang di dapat dan di alami oleh anak. Pengalaman Penulis sendiri sebagai seorang guru, orang tua dengan latar belakang yang rendah cendrung menyerahkan anak sepenuhnya di bawah tanggung jawab guru. Bahkan orang tua tidak pernah tahu kalau anaknya tidak sampai kesekolah dan sering bermasalah dengan kehadiran. Sehingga pada persoalan anak menjadi besar sehingga menyebabkan orang tuanya dipanggil kesekoh.
Kebanyakan siswa yang bermasalah adalah siswa yang orang tuanya kurang memberikan perhatian terhadap anak. Kesibukan dan ketidak tahuan orang tua menyebabkan orang tua tidak tahu harus berbuat apa dalam menyikapi persoalan anak. Ada juga orang tua membiarkan saja anaknya mendapat masalah yang berkaitan dengan kediplinan sekolah. Karena sudah tidak mampu mengatasi kelakuan anak.Â
Sehingga persoalan anak tersebut menyulitkan pihak sekolah. Karena segala hal yang berkaitan dengan siswa disekolah, haruslah melibatkan orang tua.