Bogor, 01 November 2021 - Dunia saat ini sedang dilanda pandemi COVID- 19. Virus yang awalnya teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.
Hal ini pemerintah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Akibatnya, sebagian aktivitas terhenti dan ekonomi Indonesia semakin menurun. Dampaknya mahasiswa tak punya pilihan untuk menjadi driver ojek online guna mencari pendapatan untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Hasil survei Centre for strategic and International Studies ( CSIS ) yang dilakukan kepada mitra aplikasi transportasi online Grab menyebutkan, mayoritas driver ojol akan tetap bertahan sekalipun pandemic Covid-19 selesai.
Meski sempat tidak dapat mengangkut penumpang, driver ojol masih mampu menggunakan jasa lain, seperti pengiriman barang dan makanan,sebagai sumber pendapatan
salah satu anggota komunitas driver ojek online grab cinangneng, Bogor. Kang jul, mengakui pendapatan perhari minimal 3 orderan sekitar Rp.40.000 – 60.000 dalam sehari.
Selain itu kang jul juga mengatakan keluh kesah yang dirasakan “ ya paling kehujanan, terus protokol kesehatan yang sangat ketat dan sering di cancel juga karna customer ketakutan covid-19 ” ucap kang jul selaku driver ojek online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H