Mohon tunggu...
3 Irasanthi
3 Irasanthi Mohon Tunggu... -

listen 2 ur inner voice... cp: irasanthi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Ada Judul]

25 Juni 2010   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[kngen]
pedih menghela nafas merampas sebagian nyawa
setia mencinta bukanlah sebuah nista
tak ada yg salah dengan cinta
jika ia… siapa yang telah mengoreksinya
atau siapa yang telah mendakwa penciptanya
hanya ada Kesetiaan pada jiwa
bukan untuk dipadu raga namun untuk direnggang nyawa
[ada n tiada]
dengan dirimu bagaikan hidup di negeri dongeng
kamu dan aku hanya ada kisah kita
kupukupu rupawan hinggap diantara semerbak bunga
kemudian terbang hinggap dan kembali terbang
mungkin itulah kadaluarasa sebuah batas garis khatulistiwa
utara dan selatan terbagi menjadi kubu magnet yang terpisahkan
gaya tarik menarik dan tolak menolak semakin berpadu satu
kemana kini tanya ruang hati

[princess3thi-28okt2k9@usd_ofc]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun