Apakah engkau tak ingat ketika berjuang untuk mendapatku. Engkau melamarku, aku tolak. Tak pantang menyerah engkau berusaha mendapatkanku.
Walau hati ini belum suka padamu, akhirnya aku menerima lamaran. Dalam kondisi hati belum tumbuh rasa cinta, aku menikah dengan mu.
Aku berusaha sekuat hati untuk bisa mencintaimu. Bagaimanapun juga engkau suamiku, yang harus aku cinta. Perjuangku mencintamu melalui perjalanan yang berat.
Akhirnya hatiku bisa luluh dan benar-benar mencintaimu karena mengharapkan Surga.
Tapi sekarang engkau kianati perjuangaku untuk mencintaimu. Sekarang aku sudah sangat mencintai mu, tapi justru engkau balas dengan pengkhianatan.
Bersambung
Sukoharjo, 1 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H