Mahasiswa dan Pekerja Menjadi Dampak dari Kegiatan PPKM

Nova Fauzia | Tangerang Selatan, 9 Desember 2021

Tangerang Selatan -- Pada tanggal, 2 Maret 2020 merebaknya sebuah wabah virus yang dengan cepat menular dan mematikan di Indonesia. Wabah ini pertama kali muncul di Wuhan, China yang saat itu ditularkan melalui udara saat seseorang sedang batuk, bersin, dan berbicara. Wabah ini diberi nama Covid-19 atau bisa disebut Corona. 

Dalam penanganan Covid-19 ini harus diimbangi dengan penerapan hidup sehat seperti menggunakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, tidak berkumpul, menjaga jarak, menerapkan social distancing, dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari. 

Virus Corona menyerang ke semua jenis umur tanpa terkecuali. Hal ini, menjadi fokus utama Pemerintah dalam penanganan Covid-19. Kemudian, Pemerintah membuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang harus dipatuhi semua orang. 

"Dengan diadakannya PPKM itu dapat berdampak positif bagi masyarakat. Serta, sebagai upaya medis dari Pemerintah yang rasional untuk melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19," ujar Reni Indriyani Karyawan BUMN TMII. 

Dampak dari adanya Covid-19 menjadi sebuah penghalang bagi masyarakat sekitar, terutama dengan diadakannya PPKM. Banyak pelajar, mahasiswa, dan pekerja terkena dampak dari PPKM tersebut. Seperti, diliburkannya sekolah, kampus, dan kantor, serta banyak karyawan yang terkena Pemutus Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi ini.

"Kalau kuliah online lebih capek dan tugas lebih numpuk, ditambah juga susah buat ketemu teman untuk ngerjain tugas bareng karena PPKM. Selain itu, finansial juga tidak stabil karena saya tidak dapat uang jajan semenjak PPKM karena di rumah aja," ujar Syahla Zetria Mahasiswi UPJ.

Saran yang dapat diambil, yaitu melakukan kegiatan hal-hal baru, bermain social media, berinteraksi dengan teman secara online agar tidak merasa kesepian. PPKM sangat berpengaruh terhadap sekolah dan kampus, dikarenakan menurunkan produktivitas, kualitas belajar serta pekerjaan, terutama dalam hal pembelajaran atau pekerjaan yang dilakukan secara jarak jauh. Dan hal ini, mempengaruhi pekerjaan sekolah atau kuliah yang dilakukan para siswa dan mahasiswa. Di saat PPKM banyak masyarakat merasakan jenuh dengan kegiatannya selama di rumah dan merasakan khawatir karena kasus Covid-19 melonjak tinggi. Maka, banyak masyarakat melakukan kegiatan yang mereka sukai agar tidak jenuh saat di rumah.

"Mengikuti jadwal kerja selama pandemi yang ditetapkan oleh kantor, memelihara kebersihan rumah agar terlihat bersih dan rapih, menanam pohon, melakukan olahraga serta berjemur di pagi hari, dan mengurangi konsumsi makanan yang kurang sehat perbanyak konsumsi makanan-makanan sehat," ujar Reni Indriyani karyawan BUMN TMII. 

Saran yang dapat diutarakan oleh masyarakat terhadap Pemerintah dan diterapkan pada masa pandemi ini seperti, dengan memberikan subsidi internet pada pelajar atau mahasiswa, dan memberikan sembako bagi masyarakat yang kurang mampu, serta memberikan akses khusus kesehatan pada masyarakat yang terkena Covid-19. Maka, sebaiknya Pemerintah menanggulangi masalah perekonomian ini dengan mengadakan perluasan pekerjaan untuk menstabilkan sistem moneter. Namun, masih tetap mentaati protokol kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat tersebut.

Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 sangat rentan tertular dan menyebabkan jumlah tenaga medis berkurang. Maka, Pemerintah mengimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara gratis sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkannya. Setelah vaksinasi, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan karena virus Covid-19 masih ada jika tidak mematuhi aturan yang sudah diberikan oleh Pemerintah.