Mohon tunggu...
TRIAN LESMANA
TRIAN LESMANA Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka buku. Belum suka membaca. Apalagi menulis. | Pernah belajar di LPM Kalpadruma & Sastra Indonesia FIB UNS Solo. Sekarang di Grasindo Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Getar / 1

3 Februari 2016   18:10 Diperbarui: 3 Februari 2016   18:41 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu waktu tibalah diriku. Di dalam muram bayang semu. Begitu semu. Tepatnya, sangat semu. Hingga mata menghitam... dan hilang.

Bayangku memendar, jiwaku bergetar. Memandang seluruh raga yang bernyawa. Bertanya-tanya pada mereka. Di manakah dia berada?

Pagi hari /

Hari ini hujan. Pagi betul aku terbangun. Sebelum subuh. Mengingat-ingat kembali apa yang semalam kupikirkan.

Hujan di pagi hari menjadi penanda rindu bagi manusia-manusia sepertiku. Hatiku jadi ngilu. Lebih ngilu lagi bila mataku menangkap rintik-rintik hujan yang mendarat tak sempurna di jendela kaca.

"Adakah rindu yang bertepi,
yang berlabuh,
atau yang karam,
di tengah lautan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun